Paket Windows XP Dijual 3 US$, Strategi Microsoft Meredam Linux?
Di Beijing, minggu ini Bill Gates mengumumkan kalau Microsoft melalui program “Potensi Tanpa Batas“-nya akan menawarkan paket perangkat lunak yang disebut “Paket Inovasi Siswa” dengan harga hanya 3 $ (=Rp. 27.300). Paket ini nantinya akan dipasarkan untuk pemerintah dan siswa-siswi di negara berkembang.
Paket yang akan tersedia pada semester kedua tahun 2007 tersebut, terdiri dari Windows XP starter Edition, Microsoft Office Home and Student 2007, Microsoft Math 3.0, Learning Essentials 2.0 untuk Microsoft Office, dan Windows Live Mail.
Menurut sumber resmi disebutkan tujuan program ini adalah dalam rangka memerangi kesenjangan digital antara negara maju dan negara berkembang, serta meningkatkan kehidupan sosial dan harapan ekonomi yang lebih baik di negara berkembang.
Namun benarkah demikian? Apakah apa yang dilakukan Microsoft ini murni gerakan membangun bangsa atau membangun pemasaran? Steven J. Vaughan-Nichols seperti dilansir LinuxWatch berpendapat lain. Menurutnya tujuan utama Microsoft adalah membunuh dan memberantas habis open source sampai keakar-akarnya. Microsoft ingin memastikan bahwa para pemuda di negara berkembang tersebut dicuci otaknya sehingga mengikuti sistem Microsoft dan berpikiran Microsoft Minded yang akhirnya menciptakan ketergantungan pada Microsoft.
Itu adalah kenyataan yang terjadi. Microsoft melihat bahwa Program Satu Anak Satu Laptop (OLPC) sudah berjalan. Itu artinya dalam waktu dekat, jutaan anak - anak yang baru pertama kali menggunakan komputer, akan menggunakan aplikasi Sugar, aplikasi desktop inovatif yang berjalan diatas Linux Red Hat Fedora yang tak lain adalah perangkat lunak open source. Tentu ini ancaman awal bagi Microsoft.
Microsoft juga melihat bagaimana perkembangan Linux yang luar biasa jauh diatas pemakaian Windows di Afrika, dimana Ubuntu menjadi begitu populer, bagaimana Mandriva berjaya di Amerika Selatan, dan bagaimana China berhasil menciptakan ekosistem linux yang powerfull dengan menciptakan perusahaan Red Flag dan Sun Wah Linux nya.
Seperti yang baru baru ini pendiri Ubuntu, Mark Shuttleworth katakan, “Kami melihat Ubuntu dipakai di Asia, Russia, Ukraina dan Amerika Selatan. Tempat - tempat itu menjadi fokus nyata bagi kami. Disamping itu desktop linux tampak sangat menarik di negara berkembang.
Mengapa? Sederhana saja, Linux tidak mahal, murah namun tetap memiliki kinerja yang baik. Tidak seperti Amerika Utara dan beberapa negara di Eropa Barat, hampir sebagian besar penduduk dunia berpikir untuk tidak tergantung pada penawaran Microsoft. Mereka dapat melihat dengan pandangan yang lebih jernih, bahwa Windows bukanlah satu-satunya sistem operasi yang ada.
Faktor lain dibanyak negara, adalah keinginan untuk tidak terikat dengan Microsoft. Mengapa membantu Bill Gates jadi tambah kaya di Amerika, kalau Anda dapat membantu mengembangkan perangkat lunak di negara sendiri, membuat Silicon Valley versi lokal dengan basis linux dan open source? Anda dapat mencontoh Perancis dimana Majelis Nasionalnya baru baru ini berpindah ke Linux, dan di Korea Selatan dimana pemerintahnya membantu bisnis perangkat lunak lokal.
(http://majalah-linux.baliwae.com)
No comments:
Post a Comment