Sunday, October 28, 2007

Mencari segenggam emas di Ibu Kota

Wah........akhirnya bisa nge-post juga di blog ini, setelah hampir sebulan meninggalkan dunia maya.
Apakah penyebabnya...?

Alhamdulillah tanggal 3 September kemarin aku diterima bekerja sebagai Design Engineer di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Lumayan berat juga awalnya, karena mulai bekerja di bulan Ramadhan. Yah..namanya juga baru pertama kali merasakan bekerja kantoran seperti orang lain, dari sebelumnya berwiraswasta, jam kerja terserah kita, siang bisa tidur nyenyak...Beda banget sekarang rasanya, sudah mengikuti rutinitas para pekerja di Jakarta.

Dan rada berat juga merasakan hidup di Jakarta...terutama pada bulan Ramadhan kemarin. Di kantor sebagian besar tidak berpuasa...(aku dan teman2 yang Muslim termasuk warga minoritas). Bulan Ramadhan, tapi katering makan siang tetap banyak, air galon tetap mengalir dengan deras. Tidak hanya di kantor, ketika di luar kantor pun banyak yang aku liat tidak berpuasa. Entah mereka beda agama, atau memang sudah banyak yang tidak peduli dengan perintah Allah...entahlah..

Jakarta yang selalu panas...asap polusi..macet yang sangat parah (alhamdulillah jarak kantor dari rumah dekat, jadi tidak ikut merasakan kemacetan di pagi hari). Umur bisa habis di jalanan...Sepeda motor sudah semakin banyak...dan tidak terkendali. Kelakukan pengendaranya tidak tau diri, mepet kanan, mepet kiri, ada celah sedikit langsung nyalip tanpa takut bakal kesenggol - jatuh - dan mati. Ukkkhh.................parah bener ibukota-ku ini.

Tapi ya mau gimana lagi..rezeki untuk saat ini ada di Jakarta. Ada istri dan anak yang harus dinafkahi..tidak seperti waktu masih lajang...penghasilan bisa dihabiskan sepuasnya untuk diri sendiri.

Namun, aku tetap mengucapkan syukur pada-Mu ya Allah...baru saja selesai sidang tesis, kau berikan aku peluang untuk menjemput rezeki-Mu. Maha Suci Engkau ya Allah...

Lapangkanlah rezeki keluarga hambaMu ini...mudahkan hamba dalam menjemputnya. Berikanlah hamba rezeki berkah, bermanfaat, dan berlimpah ya Allah Yang Maha Mengatur Rezeki. Amin.....

Saturday, August 25, 2007

Ada berita lucu mengenai dunia Open Source....
Microsoft....microsoft...ada ada aja deh...

Pembajak 'Dipaksa' Tinggalkan Linux
Wicaksono Hidayat - detikinet

Jakarta - Seorang terpidana kasus pembajakan harus menjalani hukuman 5 bulan tahanan rumah. Bukan hanya itu, ia juga 'dipaksa' meninggalkan Linux dan beralih ke Windows.

Kasus ini menimpa seorang Scott McCausland, mantan administrator EliteTorrents. Pada September 2006, Scott mengakui dua dakwaan pembajakan karena menyebarluaskan versi bajakan 'Star Wars: Episode III' ke internet. Saat itu ia dikenai hukuman 5 bulan penjara dan 5 bulan tahanan rumah.

Meski sudah dibebaskan dari penjara, Scott masih harus menjalani tahanan rumah. Sebagai bagian dari hukumannya, ia harus merelakan aktivitas online-nya diawasi oleh pemerintah Amerika Serikat lewat piranti lunak pelacak.

Masalah timbul ketika ternyata piranti lunak pemerintah itu hanya bisa berjalan di sistem operasi Microsoft Windows. Scott ternyata merupakan pengguna setia Ubuntu Linux.

Scott mengetahui hal itu dari perwira yang menangani masa percobaannya. "Menurutnya, jika saya ingin menggunakan komputer, harus dengan sistem operasi yang bisa dipasangi piranti lunak tersebut," ujarnya seperti dikutip detikINET dari torrentFreak, Jumat (24/8/2007).

Hal itu membuat Scott frustasi, ia harus memilih antara bisa menggunakan komputer tapi berganti sistem operasi atau menolak mengganti sistem operasi dan tidak bisa lagi menggunakan komputer. Bersama pengacaranya, ia pun berencana melawan keputusan ini.

"Masalahnya bukan karena saya akan diawasi terus, masalahnya saya harus menyusun ulang hidup saya dengan berganti sistem operasi dan piranti lunak di dalamnya. Dan mereka mewajibkan saya untuk membeli piranti lunak saat sekarang saya sedang tidak memiliki pekerjaan dan relatif tidak bisa mendapatkan pekerjaan," kata Scott. ( wsh / wsh )

Sunday, August 12, 2007

Orang - orang yang dido'akan oleh para malaikat

Insya Allah berikut inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan
mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa
ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia
melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang
ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya
berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang - orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat
kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,"Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)


-----
Sumber Tulisan Oleh :
Syaikh Dr. Fadhl Ilahi (Orang -orang yang Didoakan
Malaikat, Pustaka Ibnu Katsir,
Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

Tuesday, July 24, 2007

Harry Potter and the Deathly Hallows


Dah beli dan baca buku Harry Potter yang terbaru?
Mau tau isinya...nih silakan baca...!!!Awas...Full of Spoiler!!!

Yang mati di buku ke-7:
hedwig dibunuh oleh death eaters
mad-eye moody dibunuh oleh death eaters
peter pettigrew (aka wormtail) dibunuh oleh voldemort
dobby (peri rumah) dibunuh oleh bellatrix
crabbe terkena apinya sendiri
fred weasley dibunuh oleh death eater tak dikenal
severus snape dibunuh oleh nagini (hiks....kok sedih deh snape mati....)
lupin;
voldemort terkena mantra avada kedavra nya sendiri;
Dan Harry Potter tidak mati!!

Horcrux yang tersisa yaitu :
These are Salazar Slytherin's locket, Helga Hufflepuff's cup, Rowena Ravenclaw's diadem, Harry Potter (who survives, but the piece of Voldemort's soul within him is destroyed), and Nagini.

Yak, anda tidak salah baca!!Harry Potter merupakan salah satu horcrux!!

Semoga masih berminat untuk membaca bukunya yang sangat tebal ini...huehhehehe!!

Thursday, July 19, 2007

" Sebab Utama Lelaki Ditarik Ke Neraka Oleh Wanita"

Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh
wanita. Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan
tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:

1. Ayahnya

Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan
anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan
segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji
dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak
menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi
kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke
neraka oleh anaknya.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal
keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau
mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?..
pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya,
maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka
jahannam.)

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk
isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan
diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg
bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun
seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah
bertangguh, saumnya tidak tinggal, maka dia
akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm
neraka.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal
keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?
Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya
mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yg
kau akan
sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana .)

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga
maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara
lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan
keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari
ajaran Islam,tunggulah tarikan adiknya di akhirat
kelak.

(p/s; Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn
hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas...
kau juga akan dipertanggungjawabk an diakhirat
kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dgn
maksiat... dan tidak menutup aurat.)

4. Anak2 lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu
perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu
membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata
dan sebagainya.. .maka anak itu akan disoal dan
dipertanggungjawabk an di akhirat kelak....dan nantikan
tarikan ibunya ke neraka.

(p/s; Duhai anak2 lelaki.... sayangilah ibumu....
nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... krn ibu
juga insan biasa... x lepas dr melakukan dosa...
selamatkanlah dia dr menjadi 'kayu api' neraka....jika
tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)
............ ......... ......... . .........
Lihatlah.... .betapa hebatnya tarikan wanita bukan
sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu
hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/abang
atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman Allah Subhana wa ta'ala ;

"Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu
dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia,
jin dan batu-batu... ."

(Dari milist Cendana98)

Wednesday, July 18, 2007


Harry Potter and The Order of The Phoenix

(Cat : tulisan ini dibuat pada tgl 12 Juli 2007)

Film yang sudah ditunggu oleh banyak fans-nya.Sama
sekali tidak ada spoiler, jadi jangan takut
membacanya,hehehhe.

Setelah menonton dari awal sampai akhir, film ini bisa
dikatakan cukup bagus. Kenapa cukup?

Karena ini merupakan visualisasi dari bukunya.Dan kita
tau buku Harry Potter itu tebalnya minta ampun.Jadi
tidak akan mungkin menayangkan semua tulisan di buku
ke layar bioskop. Jadi jangan harap bagi yang tidak
membaca bukunya akan paham benar jalan kisah si Harry
ini.

Efek visual dan suara sangat bagus, tapi tidak ada
kejutan berarti (salah satu penyebabnya mungkin karena
sebelumnya sudah menonton Transformers yang ciamik
efeknya).

Pemain2nya mempunyai akting yang meningkat, dan usia
yang meningkat pula.Ron tidak keliatan begitu culun
lagi,Hermione bertambah cantik.Sayang, Cho (gadis yang
ditaksir Harry) kurang cantik menurutku, karena ketika
membaca bukunya Cho ini digambarkan lebih cantik (coba
aja misalnya mirip Zangziyi).

Ada beberapa hal yang bikin kurang puas.Misalnya
ketika adegan Sirius Black terkena mantra Avada
kedavra.Adegan di buku yang seharusnya sangat
dramatis, kurang dapat dinikmati di film.

Kemudian adegan pertempuran antara Ordo Phoenix
melawan Death Eaters juga kurang digambarkan cukup
seru. Ketika Dumbledore melawan Voldemort seharusnya
adegan ini juga dapat lebih menegangkan.

Tapi tetap diacungi jempol lah usaha sutradaranya
membawa cerita ini ke layar lebar.

Akhir kata, sampai saat ini tetap Transformers yang
nomor 1. :)

Thursday, July 12, 2007

Sepak Bola Membawa Masalah


Ada tulisan menarik yang aku baca di sebuah blog. Semoga dapat kita ambil hikmahnya.


Kemarin, sekitar pukul 5 sore di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta) berlangsung pertandingan sepak bola antara tim kesebelasan Indonesia melawan kesebelasan Bahrain. Hasilnya, Tim Indonesia memenangi pertandingan dengan skor 2-1. Hebat! Hebat!

Namun, di balik kehebatan tersebut terbetik satu pertanyaan besar di benak saya. Bayangkan, pertandingan dimulai pukul 5 sore dan berakhir pukul 7 malam. Sebelum pertandingan dimulai, tentu pemain harus melakukan pemanasan dan pengarahan dari pelatihnya. Itu bisa dikira-kira dilakukan sekitar 2 jam sebelum pertandingan, kurang lebih pukul 15.00 WIB.

Sekarang, mulai masuk permasalahan nih.

Shalat ashar di DKI Jakarta dan sekitarnya kira-kira mulai masuk waktunya pukul 15.20 WIB. Padahal pada pukul 15.00 sampai 17.00 WIB, pemain melakukan pemanasan dan pelatih/asistennya memberikan pengarahannya. Lalu, kapan ya mereka shalat ashar-nya?

Kemudian, pada pukul 17.00 sampai 19.oo WIB mereka asyik bermain sepak bola demi membela nama harum bangsa. Padahal adzan maghrib dikumandangkan sekitar pukul 17.55 WIB, berarti pas seru-serunya mereka nendang bola nih. Lalu, kapan ya mereka shalat maghrib-nya?

Kemudian, adzan isya’ dikumandangkan sekitar pukul 19.08, padahal ketika itu pemain masih berada di lapangan (mungkin lho ya) dan para kru sepak bola masih di tribun. Dan mungkin baru berbenah diri meninggalkan lapangan sekitar satu jam kemudian. Lalu, kapan ya mereka shalat isya’-nya? Kalau yang ini sih semua bisa jawab… isya’ itu waktunya panjang, jadi shalatnya nanti. Hahaha….

Eit, masih ada yang tertinggal….. penonton! Ya, penontonnya ada pula yang sudah nongkrongin stadion sejak siang hari, biar dapet tempat duduk kali! Lalu, kapan mereka ya shalat dhuhur, ashar, maghrib, dan isya’?

Nah, fenomena seperti ini sering terjadi dan tidak hanya pada perhelatan atau acara-acara nasional/internasional saja, tetapi juga sering terjadi pada pertandingan-pertandingan olahraga di lingkungan sekitar kita. Entah itu sepak bola, voli, badminton, entah “olahraga” catur. Masya Allah.

Ketahuilah bersama bahwa shalat adalah tiang agama. Shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Shalat adalah yang menjadi pembeda antara muslim dan kafir. Bahkan, Allah ta’ala menyuruh untuk menjaganya dan menunaikannya dengan berjamaah. Allah mengabarkan bahwa sikap meremehkannya dan bermalas-malas menunaikannya termasuk sifat orang munafik. Allah ta’ala mengatakan dalam Kitab-Nya yang agung: “Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha. Dan berdirilah (kalian semua) karena Allah (dalam shalat) dengan khusyu’ ” (Al Baqarah: 238)

Bagaimana seseorang akan dianggap menjaga shalat-shalat tersebut dan mengagungkannya, bila kenyataannya dia tidak mau menunaikannya bersama saudara-saudaranya dan meremehkannya. Allah ta’ala berfirman: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat serta ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al Baqarah:43). Wallahu musta’an.

Jadi, hebat di mata manusia ternyata belum tentu hebat dari sisi syari’at. Justru, pelanggaran terhadap syari’at lebih besar akibatnya dibanding dengan urusan dunia. Kelak di yaumul akhir, semua akan dimintai pertanggungjawabannya. Wahai Saudaraku kaum muslimin, takutlah kepada Allah dan siksanya yang maha dahsyat di neraka kelak!!!! Wallahu a’lam bish shawab.

Monday, July 09, 2007


Tranformers (bukan spoiler)


Akhirnya.............nonton Transformers juga di
bioskop. Setelah sebelumnya merasa tidak akan sempat
menonton, karena adanya si kecil (malah udah niat
untuk donlot via internet). Maafin ayah nak...siang
ini nyempet2in nonton bareng mamimu :-D

Dari prediksi awal, dan ternyata benar, film ini
"Sangat keren sekali"... Visual effect terasa sangat
nyata, detil, tidak terasa kalau itu hanya bikin
komputer. Manusia dan robot terlihat sangat menyatu.
Sound effect menggelegar, musik Linkin Park terasa
begitu mendentum.. suara senjata, tembakan rudal
seperti datang dari berbagai arah (bagi yang nonton
bajakan dijamin tidak merasakannya).

Para autobots dan decepticons digambarkan begitu
mendetil, hingga ke detil sambungan badannya. Stephen
spielberg berhasil mewujudkan film kartun yang begitu
digemari dulu menjadi begitu nyata. Optimus prime
terlihat begitu perkasa,Megatrons keliatan kejamnya.
Benar2 membawa kenangan masa kecil dulu. Dari awal
film sudah menyuguhkan aksi yang tiada henti,
diselingi beberapa komedi (yah, namanya anak2 juga
banyak yang nonton). Dengan menonton Transformers,
Fantastic 4 dan Spiderman 3 jadi biasa saja. Dan
sepertinya film ini akan dibuat sekuelnya, dapat
dirasakan dengan menonton endingnya.

Hanya satu kekurangannya,...pertempuran antara Optimus
Prime dan Megatrons kurang diekspos. Padahal ini
adalah puncaknya dari pertarungan antara Autobots dan
Decepticons. Ya, mungkin sutradara lebih ingin
memperlihatkan kerjasama antara manusia dan robot.
Dan...sepertinya film ini juga sedikit menyindir
pemerintah AS, dapat dilihat pada bagian akhir (di
sela2 credit title yang muncul).

Akhir kata, Tranformers 2 jempol ke atas!!
(Untung tidak jadi nonton bajakannya) :-)

Wednesday, June 20, 2007


Alhamdulillahirabbil'alamin....

Telah lahir putri pertama saya dan istri pada hari Selasa, tgl 19 Juni 2007, pukul 11.11 pm. Callysta Puan Kalila dikaruniai berat 3 kg, dan tinggi 49 cm. Maha suci Engkau ya Rabb-ku...Jadikanlah ia seorang wanita yang sholehah, mematuhi semua perintah-Mu, menjauhi semua larangan-Mu, berbakti pada kedua orangtuanya, dan menjadi makhluk yang berguna bagi alam semesta ini.

Amin ya Rabbal'alamin...

Wednesday, June 06, 2007

Viewbar Agloco akhirnya dirilis!!
Setelah menunggu sekitar 3 bulan sejak mendaftar pertama kali, viewbar dari Agloco akhirnya dirilis. Yeahh.......ada mainan baru nih jadinya, mainan yang katanya bisa menghasilkan duit.
Gimana tidak menghasilkan duit, hanya dengan mendaftar, men-donlot viewbar yang disediakan, instal dan jalankan, kita dibayar!! Tanpa modal awal duit sedikitpun. Yang diperlukan hanya akses internet.
Bagi saya, yang nyaris online selama 24 jam, viewbar ini lumayan juga. Yah lumayan untuk mendapatkan duit sampingan.

Bagi yang belum mendaftarkan, silakan daftar di sini. Dijamin GRATIS!
Setelah mendaftar, jangan lupa men-donlot dan install viewbarnya.

Mau tau info lebih lanjut mengenai Agloco?Klik aja di sini...!

Selamat menghasilkan duit!!

Tuesday, June 05, 2007

Jangan Mudah Percaya! (bag.3)
Bagian pertama di sini.


Kisah Batu Isra’ Mi’raj Yang Penuh Kebohongan

Beberapa waktu lalu, aku dapatkan sebuah artikel seperti berikut:

Subhannallah. ..

Bukti kebesaran Allah SWT batu tempat duduk Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi’raj sampai kini masih tetap melayang di udara. Pada saat Nabi Muhammad mau Mi’raj batu tsb ikut, tetapi Nabi SAW menghentakan kakinya pada batu tsb, maksudnya agar batu tsb tak usah ikut. Kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tentang batu gantung tsb yang berada dalam masjid Umar (Dome of the Rock) di Lingkungan Masjidil AQSHA di Yarusalem

ini foto dari teman saya sewaktu melawat Al Aqsa (yg sebenarnya) di Jerusalem, Subhanallah … foto ini bisa lolos karena tidak diketahui oleh pihak israel yg menjaga tempatnya dengan sangat ketat.

Sampai sekarang mesjid dome of rock ditutup untuk umum, dan Yahudi membuat mesjid lain Al Sakhra tak jauh disebelahnya dengan kubah “emas” (yg sering terlihat di poster2 yg disebarkan ke seluruh dunia dimana2) dan disebut sebagai Al Aqsa, untuk mengelabui ummat islam dimana mesjid Al Aqsa yang sebenarnya, yang Nabi Muhammad SAW pernah sebutkan Al Aqsa sebagai “mesjid kubah biru”.

Saat ini mesjid Al Aqsa yg sebenarnya sudah diambil alih oleh israel , dan rencananya mau dihancurkan untuk diganti sebagai temapat ibadah mereka karena bersebelahan dengan tembok ratapan.

Semula aku pikir ini email serius…hingga aku dapatkan bantahan berikut:

———- Forwarded message ———-

Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu ‘alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,

Sebelumnya, saya belum menjumpai riwayat shahih mengenai batu dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Perlu ada dalil untuk menetapkan hal ini. Namun beberapa kali saya menerima e-mail mengenai batu melayang di Palestina yang katanya disembunyikan oleh Israel (lihat contoh e-mailnya di bawah, fotonya ter-attach).

Alhamdulillah baru saja bertemu dengan seorang teman dari Palestina dan saya menanyakan masalah batu ini. Kata dia bahwa TIDAK ADA batu melayang di Palestina. Ada pun batu yang dikatakan terkait peristiwa Isra Mi’raj ada di dalam Masjid Dome of the Rock (yang dalam Bahasa Arab adalah Masjid Qubbat as-Shakhrah ) di bawah kubahnya. Dia sudah melihat batu itu dan yakin bahwa batu itu TIDAK MELAYANG. Juga Masjid Umar berbeda dengan Masjid Dome of the Rock.

Jadi e-mail itu mengandung banyak kerancuan:
- batu berada di luar padahal harusnya ada di dalam masjid
- batu itu melayang padahal tidak
- membedakan Masjid Dome of the Rock dengan Masjid Qubbat as-Shakhrah padahal sama (jika yang dimaksud Masjid Al Sakhra adalah Masjid Qubbat as-Sakhrah)
- menyamakan antara Masjid ‘Umar dengan Masjid Qubbat as-Shakhrah padahal berbeda

Jika ada yang mengatakan bahwa foto itu diambil sebelum batu itu dimasukkan ke Masjid Dome of the Rock maka ini kerancuan lebih parah. Masjid Qubbat as-Sakhrah dibangun oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan di akhir abad ke-7 M. Perhatikan pula bahwa kini sangat mudah untuk memanipulasi foto.

Sangat penting untuk berhati-hati dalam menyebarkan berita seperti ini. Alih-alih meningkatkan pengetahuan umat Islam, berita ini justru menyebarkan kerancuan sejarah.

Allahu Ta’ala a’lam.

Wassalaamu ‘alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,

Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

Pheww….ternyata hoax toh…benar-benar sebuah artikel sesat, yg bisa menjerumuskan kita-kita.

Adapun bantahan lengkapnya adalah

Kajian dan kesaksian dari Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam buku ke-3 beliau dari 4 buku Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu, terbitan Gema Insani Press 1999 halaman 584 - 585 hadis nomor 1252 :

—- awal kutipan —

Hadits no. 1252
Batu besar adalah batu yang di Baitil Maqdis diatas pohon korma

Batu besar adalah batu yang di Baitil Maqdis diatas pohon korma, dan pohon korma berada ditepi sungai dari sungai-sungai didalam surga, dan dibawah pohon korma ada Asiyah istri Fir’aun dan Maryam binti Imron, keduanya mengatur kalung-kalung penghuni surga hingga hari kiamat.

Hadis ini Maudhu’, diriwayatkan oleh Ibnu Asakir ( I/274/19 ) dari Ibrahim bin Muhammad, ” Telah memberitakan kepada kami Muhammad bin Mukhallad, memberitakan kepada kami Ismail bin Ayyasy dari Tsa’labah bin Muslim al-Khats’ami dari Su’ud bin Abdir Rahman dari Khalid bin Mi’dan dari Ubadah bin Shaamit secara marfu’ “, kemudian Ibnu Asakir berkata, ” Telah diriwayatkan oleh lainnya yang juga dari Khalid, seraya menjadikannya sebagai ucapan Ka’ab.”

Adz-dzahabi menuturkan hadis ini dalam rangka mengutarakan otobiografi Muhammad bin Mukhallad ar-Ra’aini al-Himshi. Kemudian ia berkata : Telah diriwayatkan oleh Abu Bakar Muhammad bin Ahmad al-Wasithi al-Khatib dalam ‘Fadhail Bait al-Maqdis’ dengan sanad gelap kepada Ibrahim bin Muhammad, dari Muhammad bin Mukhallad dan merupakan berita kedustaan yang jelas.” Lebih jauh tentang Muhammad bin Mukhallad ini, adz-Dzahabi berkata : Ia telah menyampaikan hadis-hadis batil … ; seraya menuturkan bahwa hadis ini adalah salah satunya.

Didalam kitab al-Lisan Ibnu Hajar mengatakan bahwa menurut Ibnu Adi, Muhammad bin Mukhallad mungkar periwayatannya, dari siapapun diriwayatkannya. Sedangkan ad-Daruquthni mengatakan didalam kitab Gharaa’ib Maalik, ” Orang ini ditinggalkan periwayatannya “.

Saya pernah bertandang ke Baitul Maqdis pada pertama kalinya ditahun 1385 Hijriah, tepatnya tanggal 23 Jumadil Ulaa 1385 Hijriah, setelah tercapainya kesepakatan antara pemerintahan Yordania dan Suriah yang membolehkan penduduk negara masing-masing untuk keluar masuk dengan bebas tanpa menggunakan paspor.

Sayapun mempergunakan kesempatan emas ini dan menyegerakan pergi ke Baitul Maqdis, lalu sholat di Masjid al-Aqsha, sambil mengunjungi batu besar. Maksud saya hanya melihatnya.

Sesungguhnya batu itu tidak ada keutamaannya secara syar’i, kebalikan apa yang diyakini oleh kebanyakan orang dan yang digembar-gemborkan oleh pemerintahnya. Dan dari pintu sebelah dalam saya melihat tertulis sebuah hadis yang mengatakan bahwa batu itu berasal dari surga.

Menurut dugaan saya, hadis itu maudhu’ ( palsu ) sebagaimana hadis ini ( hadis no. 1252 ).; Adapun hadis yang berbunyi al-’ajwatu sash shakhratu minal jannati adalah hadis dhaif karena ketidak mantapannya seperti yang saya jelaskan dengan rinci dalam kitab al-Irwaa’ al-Ghalil nomor 2763, silahkan anda merujuknya.

—- akhir kutipan —

Mudah2an kita tidak tertipu lagi dengan berita2 bohong (hoax) seperti ini.

Foto-foto bisa dilihat di (foto tipuan) sini, (penjelasan kebohongan) sini, dan (foto sebenarnya) sini.

Sumber : http://tausyiah275.blogsome.com

Jangan Mudah Percaya! (bag.2)
Bagian pertama di sini.

Mengenai HOAX yang berkaitan dengan agama lagi nih. Hal ini juga bahkan beredar di kalangan peserta ESQ.


Siksa Kubur (hoax lagi?)

Minggu ini, aku dapat artikel tentang siksa kubur. Berbeda dengan ‘hoax’ suara siksa kubur (yg berasal dari Rusia dan menggunakan file mp3 sebagai bukti), kali ini artikelnya disertai dengan FOTO (berasal dari OMAN, salah satu negara di Timur Tengah). Aku cek fotonya, tertulis kata ADOBE di metadata foto tersebut. Hmm…aku hanya terpikir 2 hal:
1. Foto tersebut diresize (diubah ukurannya) dg adobe.
2. Foto ini hasil rekayasa (hoax). Rekayasa dilakukan dengan menggunakan software adobe.

Jadi apa musti percaya dengan foto2 ini?
Jawabnya mudah, CUKUP PERCAYAI SIKSA KUBUR…!!! :-) ;-)

Sign of Allah: Torture in a tomb

On this photo a 18-year old young man who died in one of hospitals of Oman. The corpse of the boy has been dug out from a tomb in 3 hours after his funeral under the insisting of his father. The boy died in hospital and has been buried under the Islamic law and on the same day after obligatory ablution of the body. However after funeral the father has doubted of the diagnosis of doctors and wanted to identify the true reason of his death.

Relatives and his friends shocked when they saw the corpse. He was completely different within 3 hours. He turned grey as the very old man, with traces of obvious tortures and the most severe beating. With the broken bones of hands and legs, with the edges broken a, nd pressed into a body.

All his body and face were full of bruise. The open eyes-showed hopeless fear and pain. The blood obviously attributes that the boy has been subjected to the most severe torture.

Close relatives of the dead man have addressed to Islamic scientists who have unequivocally declared that it is available results of tomb torture which the Allah (s.w.t) and in the Hadis of Prophet Muhammad (s.a.w) have warned.

The shocked father of the boy has admitted that his son was spoilt, did not do Solat, and had a carefree way of life, having involved in different sins.

Each died person comes across tests in the tomb for exception Shahids who died in Jihad on the way of Allah. This is first terrible test which the person comes across before the Doomsday.

In Hadis of Prophet Muhammad (s.a.w):

- After the death the spirit of died person will return to a body then two Angels will come, Munkar and Nakir, and will ask: “Who is your Lord?” he will answer: “my Lord - Allah “. Then they will ask: “What is your religion?” he will answer: “My religion - Islam”. Then they will ask him: “Who that person who has been sent to you?” he will answer: “He is the Prophet of Allah “. Then they will ask him: “How do you know?” He will answer: “I read the Book of Allah and trusted Him.

And then from heavens the voice will come: ” My Slave has told the truth, lay it to bed from Paradise and open the Gate of Paradise ” - then it will be full of pleasure and he begins to feel paradise pleasure, and his tomb becomes spacious, that eyes can reach.

The Prophet of Allah Muhammad (s.a.w) said about the sinners. After the death the spirit of died person will return to the body then two Angels will come and ask, “Who is your Lord?” he will answer: “I do not know”. Then they will ask: ” Who that person who has been sent to you?” he again will answer: I “do not know” - and then from the sky the voice will come: “he told a lie, Put him into a box from fire and open before it the Gate of a hell! “-then it will be captured with heat of the hell, and his tomb becomes narrow and the edges will be compressed.

In Hadis it is also said, that Angels will severely beat the sinners during interrogation in the tomb and this torture will be awful. It is informed also, that our Messenger (s.a.w) supplicated to Allah to protect Him from tortures of a tomb and asked other people to do so.

The history of 18-year old young men is a sign for believers and this is only next fairy tale for whom hearts are sealed by Allah. They look and do not see, listen and do not hear?

This story was translated from other language into English. That s why I apologize in advance for mistakes.

Jangan Mudah Percaya!

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Aku kadang2 menerima email yang rada ga jelas (atau bisa disebut HOAX). Bahkan sebagian di antaranya ada yang mengatasnamakan agama. Ujung2nya kita disuruh menyebarkan email tersebut, kalau tidak akan ada balasan (hukuman) yang menimpa kita. Salah satunya email yang katanya berasal dari (penjaga) Masjid Nabawi. Waktu awal menerima memang aku tidak percaya dengan email ini. Dan kebetulan kemarin aku mendapatkan tulisan yang membantah kebenaran email ini.

Berikut kutipannya :



Sebuah Jawaban atas Wasiat bohong dari Masjid Nabawi

Barangkali ini bisa menjadi jawaban dari pertanyaan2 + keraguan2 yg muncul di rekan2 sesama muslim.. :) Aku dapatkan dari sebuah milis…langsung aku kupipes saja…+sedikit perbaikan, tanpa mengurangi makna postingan ini :)

Bismillahirrahmanirrahim
Berikut ana bawakan Fatwa dari Mufti Kerajaan Arab Saudi Syaikh Abdul Azis bin Baz mengenai wasiat yang disandarkan kepada Syaikh Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi

Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, ditujukan kepada siapa saja diantara orang-orang Islam yang mendapatkan surat ini, semoga Allah menjaga mereka dengan agama Islam, dan melindungi kita serta mereka dari kejahatan para pendusta yang bohong dan tengik.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Amma ba’du :
Kami telah membaca edaran yang dinisbatkan kepada Syaikh Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi, dengan judul :

“Ini adalah wasiat dari Madinah Munawwarah dari Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi ”

Dalam wasiat ini dikatakan : pada suatu malam Jum’at aku pernah tidak tidur, membaca Al Qur’an, dan setelah membaca Asma’ul Husna aku bersiap siap untuk tidur, tiba tiba aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang telah membawa ayat ayat Al Qur’an dan hukum hukum yang mulia, kemudian beliau berkata : wahai Syaikh Akhmad, aku menjawab : ya, ya Rasulullah, wahai orang yang termulia diantara makhluk Allah, beliau berkata kepadaku : aku sangat malu atas perbuatan buruk manusia itu, sehingga aku tak bisa menghadap Tuhanku dan para malaikat, karena dari hari Jum’at ke Jum’at telah meninggal dunia sekitar seratus enam puluh ribu jiwa (160 000) dengan tidak memeluk agama Islam .

Kemudian beliau menyebut contoh contoh dari perbuatan maksiat itu, dan berkata : “maka wasiat ini sebagai rahmat bagi mereka dari Allah MahaPerkasa”, selanjutnya beliau menyebutkan sebagian tanda tanda hari kiamat dan berkata :” wahai Syaikh Ahmad, sebarkanlah wasiat ini kepada mereka, sebab wasiat ini dinukil dari Lauhul Mahfudz, barang siapa yang menulisnya dan mengirimnya dari suatu negara ke negara lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain, baginya disediakan istana dalam sorga, dan barang siapa yang tidak menulis dan tidak mengirimnya, maka haramlah baginya syafaatku di hari kiamat nanti, barang siapa yang menulisnya sedangkan ia fakir maka Allah akan membuat dia kaya, atau ia berhutang maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah pasti mengampuninya, dia dan kedua orang tuanya, berkat wasiat ini, sedangkan barang siapa yang tidak menulisnya maka hitamlah mukanya di dunia dan ahirat”.

Kemudian beliau melanjutkan :” Demi Allah 3x wasiat ini adalah benar, jika aku berbohong, aku keluar dari dunia ini dengan tidak memeluk agama Islam, barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, ia akan selamat dari siksaan neraka, dan jika tidak percaya maka kafirlah ia”.

Inilah ringkasan dari wasiat bohong yang dikatakan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam itu, kita telah berkali kali mendengar wasiat bohong ini, yang mana telah tersebar luas dikalangan umat manusia secara terus menerus, anehnya hal ini sangat laku dikalangan umum.
Dalam wasiat tersebut terdapat beberapa ungkapan yang saling kontradiktif, diantaranya pendusta itu mengatakan bahwa ia (Syaikh Ahmad) melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak tidur, berarti ia melihatnya ketika berjaga (tidak dalam mimpi), ia juga telah mendakwakan (dalam wasiat itu) berbagai hal yang jelas jelas bohong dan bathil, dan kami akan terangkan nanti Insya Allah.

Pada tahun tahun yang lalu kami telah menjelaskan kepada semua orang tentang kebohongan dan kebatilan wasiat itu secara terang-terangan, ketika kami membaca selebaran terahir ini, kami ragu-ragu menulisnya, karena jelas kebatilannya dan keberanian pembohong itu, dan kami tidak menduga sebelumnya hal itu bisa laku di kalangan orang-orang berakal sehat, bahkan banyak dari kawan kami yang memberitahukan, bahwa wasiat bohong itu telah tersebar diantara mereka, dan ada yang mempercayainya.

Atas dasar itu semua kami memandang perlu untuk menulisnya ; menjelaskan ketidakbenaran dan kebohongan wasiat itu terhadap Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tak seorangpun dapat tertipu olehnya.

Barang siapa diantara para ahli ilmu yang beriman dan orang orang yang berfikiran sehat mau mempelajarinya, niscaya ia akan tahu bahwa hal itu adalah kebohongan ditinjau dari beberapa segi, kami telah menanyakan kepada keluarga dekat Syaikh Ahmad yang wasiat bohong itu dinisbatkan kepadanya, tetapi mereka mengingkari kebohongan itu, bahkan hal itu merupakan pembohongan terhadap almarhum Syaikh Ahmad, sebab beliau belum pernah mengatakannya sama sekali, dan beliau telah lama meninggal dunia, seandainya Syaikh Ahmad tersebut maupun yang lebih hebat daripadanya mendakwakan bahwasanya ia melihat Nabi Muhammad ketika sedang tidur atau berjaga, kemudian mewasiatkan seperti ini, pasti kita tahu bahwa hal itu bohong belaka, atau yang mengatakan kepadanya setan bukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, berdasarkan keterangan keterangan di bawah ini.

Diantaranya : bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan dapat dilihat oleh seseorang ketika ia berjaga setelah beliau wafat, jika ada dari kalangan sufi yang mendakwakan bahwasanya ia melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika ia berjaga setelah ia wafat, atau beliau menghadiri peringatan maulid atau yang lainnya, maka betul-betul ia telah berbuat salah dan menyeleweng, karena sesungguhnya mayat itu akan bangkit dari kuburnya pada hari kiamat, bukan di dunia sekarang ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Kemudian sesudah itu sesungguhnya kamu sekalian pasti akan mati, kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat” (QS. Al Mu’minun, 15-16).

Dengan demikian berarti Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan bahwasanya kebangkitan mayat itu pada hari kiamat bukan di dunia seperti sekarang ini, barang siapa yang menyalahi itu berarti ia jelas pembohong dan penyeleweng, ia tidak mengetahui kebenaran sebagaimana telah diketahui oleh ulama salaf, para sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan para pengikut mereka dengan sebaik-baiknya.

Kedua : bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan mengatakan sesuatu berlawanan dengan yang hak, baik di masa hidupnya maupun sesudah wafatnya, dan wasiat di atas tadi benar-benar telah menyalahi syariatnya secara terang terangan ditinjau dari beberapa segi seperti di bawah ini.

Memang kadang kadang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dapat dilihat dalam mimpi, barang siapa yang melihat wajah beliau yang mulia, berarti ia betul-betul melihatnya, karena syetan tidak bisa meyerupai wajah beliau, sebagaimana hal itu dijelaskan dalam hadits hadits shohih. Yang paling penting ialah bagaimana keimanan orang yang mimpi tersebut, kejujurannya, keadilannya, hafalannya, agamanya dan amanatnya ? Apakah ia melihat wajah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam atau yang lainnya ? Jika ada hadits disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam di masa hidupnya diriwayatkan tidak melalui jalur orang orang terpercaya, adil dan kuat hafalannya, maka hadits tersebut tidak bisa dijadikan landasan huhum (argumen), atau hadits tersebut melalui jalur di atas, tapi bertentangan dengan riwayat para perowi lain yang lebih terpercaya dan lebih kuat hafalannya, sedangkan tidak ada jalur sanad yang lain untuk dikorelasikan, maka yang pertama dimansukh (dihapus masa berlakunya) oleh yang kedua, dan tidak boleh diamalkan, dan hadits kedua sebagai nasikh, boleh diamalkan dengan syarat syarat tertentu jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan untuk dikorelasikan maka yang lebih lemah hafalannya dan lebih rendah tingkat keadilannya harus ditinggalkan, berarti kedudukan hadits tadi syadz (bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan tidak bisa diamalkan.

Sekarang bagaimana dengan penyampaian wasiat yang tidak diketahui bahwa ia telah menukil dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, tidak diketahui keadilan dan amanatnya ? Benar-benar wasiat ini harus ditinggalkan dan tidak perlu diperhatikan, walaupun isinya tidak bertentangan dengan syariat Islam, dan harus lebih ditinggalkan jika wasiat itu mencakup hal hal yang menunjukkan kebatilan dan kebohongan terhadap Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan mencakup pensyariatan agama yang tidak diizinkan oleh Allah, sedangkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Barang siapa yang mengatakan sesuatu hal (yang dinisbatkan kepada saya) yang saya sendiri tidak pernah mengatakannya maka bersiaplah ia menduduki tempatnya dari api neraka”.

Pendusta itu telah mengatakan wasiat itu dari Rasulullah, sedangkan beliau tidak pernah mengatakannya, berarti ia telah berdusta pada Rasulullah dan pada dirinya sendiri, bagaimana ia akan bebas dari azab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat pedih itu, jika ia tidak cepat-cepat bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan memberitahukan kepada khayalak ramai bahwa ia telah mendakwakan dengan kebohongan wasiat itu atas diri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebab orang yang telah menyebarkan kebatilan diantara manusia tidak akan diterima taubatnya kecuali dengan mengumumkannya, sehingga diketahui oleh mereka bahwa ia telah kembali kepada jalan yang lurus.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, berupa keterangan keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat(pula)oleh semua (makhluk)yang dapat melaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebaikan), maka terhadap merekalah Aku (Allah) menerima taubatnya dan Akulah penerima taubat lagi MahaPenyayang” (QS. Al Baqarah, 159-160).

Dalam ayat di atas, Allah telah menjelaskan barang siapa yang menyembunyikan suatu kebenaran, maka taubatnya tidak akan diterima, kecuali jika ia mengadakan perbaikan dan menjelaskan kebenaran tersebut, Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagi hamba-Nya, dan menyempunakan ni’mat-Nya kepada mereka dengan mengutus Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan wahyu yang diturunkan kepadanya adalah sempurna, beliau tidak akan dicabut nyawanya kecuali telah disempurnakan agama-Nya, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman-Nya :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nu’matKu, dan telah Kuridloi Islam sebagai agama bagimu” (QS. Al Maidah, 3).

Pendusta wasiat ini telah datang pada abad keempat belas untuk mengelabuhi manusia dan mensyariatkan kepada mereka agama baru, barang siapa yang mengikutinya, maka baginya disediakan sorga, dan barang siapa yang menolak syariat itu, maka baginya disediakan neraka. Dengan demikian ia hendak menjadikan wasiat ini lebih baik dari Al Qur’an, yang mana jika seseorang tidak menulisnya dan tidak mengirimkannya dari suatau negara ke negara lainnya diharamkan baginya syafaat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat, ini merupakan pembohongan yang paling hina dan jelas sekali, betapa tidak punya malu pembohong itu, ia telah berani berbuat bohong, kerena barang siapa yang menulis Al Qur’an yang mulia dan mengirimkannya dari suatu negara ke negara yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, tidak akan mendapatkan keutamaan seperti itu jika ia tidak mengamalkan kandungannya, bagaimana ia bisa memperoleh keutamaan itu jika hanya menulis dan mengirimkan wasiat bohong itu dari suatu negara ke negara yang lain.

Barang siapa yang tidak menulis Al Qur’an dan tidak mengirimkannya dari suatu negara ke negara yang lain, maka tidak diharamkannya baginya syafaat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, jika ia benar-benar mengimaninya dan mengikuti syariatnya, satu kebohongan dalam wasiat ini saja sudah menjadi bukti atas kebatilannya, kebohongannya yang jelas, kecerobohan, kebodohan, dan jauhnya dari ajaran Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Selain apa yang telah kami sebutkan tadi, masih banyak lagi hal-hal yang menunjukkan ketidakbenaran wasiat tersebut, walaupun pendusta itu bersumpah seribu kali atau lebih atas kebenarannya.

Seandainya pembuat wasiat itu bersumpah, jika ia berdusta pasti ia akan tertimpa azab yang sangat pedih sebagai saksi atas kebenarannya, maka tetap ia tidak bisa dipercaya, dan wasiat itu tidak berubah menjadi benar, bahkan saya berani bersumpah demi Allah dan demi Allah, bahwa perbuatan itu merupakan kebohongan yang paling besar dan kebatilan yang paling hina, kita bersaksi kepada Allah dan kepada malaikat yang telah datang kepada kita dan kepada kaum muslimin yang telah memperoleh tulisan ini, suatu kesaksian kita sampaikan kepada Allah, bahwasanya wasiat ini dusta dan bohong kalau dinisbatkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, semoga Allah membuat hina orang orang yang menisbatkan wasiat itu kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam, dan menyiksanya sesuai dengan perbuatannya.

Diantara sekian banyak kebatilan dan kebohongan wasiat tersebut adalah :
Pertama :
Isi kandungan wasiat tersebut yang berbunyi :” karena dari Jum’at ke Jum’at telah meninggal dunia sekitar 160.000 orang dengan tidak memeluk agama Islam ”, kerena hal itu merupakan ilmu ghaib, dan wahyu bagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah berhenti setelah beliau wafat, sedangkan pada masa hidupnya beliau tidak tahu ilmu ghoib, mana mungkin hal itu bisa terjadi sepeninggal beliau?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghoib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat, aku mengetahui apa yang telah diwahyukan kepadaku, katakanlah, apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat ? maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?” (QS. Al An’am, 50).

“Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghoib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan” (QS. An Naml, 65).

Dalam hadits shahih disebutkan, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Banyak orang orang yang dijauhkan dari telagaku pada hari kiamat nanti, maka aku berkata : ya Rabb, mereka adalah sahabat sahabatku, mereka sahabat sahabatku, maka dikatakan kepadaku : sesungguhnya engkau tidak tahu tentang apa yang mereka perbuat setelah engkau wafat ?, maka aku berkata sebagaimana hamba sholeh(Nabi Isa) berkata :” Dan aku menjadi saksi bagi mereka selama aku hidup bersama mereka, maka setelah Engkau telah mewafatkan aku, Engkaulah yang menjadi penguasa bagi mereka dan sesungguhnya Engkau MahaMengetahui atas segala sesuatu”.

Kedua :
Ungkapan yang mengatakan : “barang siapa yang menulisnya sedangkan ia orang fakir, maka Allah akan menjadikan kaya, atau ia berhutang maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah akan mengampuninya serta kedua orang tuanya berkat wasiat ini, … dan seterusnya”, ini merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebohongan pedusta itu, betapa ia tidak punya malu terhadap Allah dan hamba hambaNya, karena ketiga hal di atas tidak bisa dicapai hanya dengan menulis Al Qur’an, apalagi menulis wasiat ini yang jelas batilnya, tidak lain pelaku dosa ini hanyalah akan mengkaburkan manusia saja, serta menjadikan mereka selalu bergantung kepada wasiat itu, sehingga mereka mau menulisnya dan mengelu elukan keutamaan yang dijanjikan, dengan meninggalkan tuntunan yang telah disyari’atkan Allah kepada hamba hambaNya, ia menjadikan wasiat itu sebagai sarana mencapai kekayaan, membayar hutang, dan ampunan Tuhan, kita berlindung kepada Allah dari kehinaan, mengikuti hawa nafsu dan syetan.

Ketiga :
Isi kandungannya yang berbunyi :”Sedangkan barang siapa yang tidak menulisnya, maka hitamlah mukanya di dunia dan akhirat”.

Ini juga merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebatilan wasiat tersebut serta pengecutnya pendustanya, mana ada orang yang berakal akan menerima perkataan itu, pembawa wasiat itu adalah seorang manusia yang hidup pada abad keempat belas hijriyah, dan tidak diketahui identitasnya, ia mendakwakan kebohongan atas diri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan anggapan bahwa barang siapa yang menulisnya akan dijamin dengan tiga jaminan di atas.

MahaSuci Engkau Ya Allah, ini merupakan kebohongan yang besar, bukti bukti dan realita yang secara empiris telah menunjukkan atas kebohongan pendusta itu, betapa besar dosanya di sisi Allah, sebab kelancangannya benar-benar ia tidak punya malu terhadap Allah dan semua manusia, karena telah banyak orang yang tidak menulis wasiat ini, namun mereka toh mukanya tidak hitam, di lain pihak telah banyak orang yang menulis wasiat ini, namun mereka masih juga tetap tidak bisa membayar hutangnya, dan tetap saja dalam kefakirannya.

Maka marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kecenderungan hati dan dari kotoran dosa, sifat-sifat dan balasan-balasan di atas tidak pernah di janjikan oleh syariat yang mulia bagi orang orang yang menulis kitab suci Al Qur’an, kitab yang paling mulia dan paling agung, bagaimana hal itu bisa dicapai oleh orang yang menulis wasiat bohong, wasiat yang mencakup berbagai kebatilah, dan dihiasi bermacam macam kekafiran.

MahaSuci Allah, alangkah sabarnya Dia (Allah) terhadap hamba hamba yang berbuat dusta atas-Nya.

Keempat :
Isi wasiat ini berbunyi :”Barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, pasti akan selamat dari siksaan neraka, jika tidak percaya kafirlah dia”.

Ini juga merupakan keberanian yang luar biasa untuk berbuat bohong, dengan kebatilannya pendusta itu mengajak semua manusia untuk mempercayai tipu dayanya, ia mengira bahwasanya mereka akan selamat dari api neraka jika memang mau mempercayainya, dan barang siapa yang tidak mempercayainya maka ia pantas dianggap kafir, demi Allah, pembohong itu tidak mengatakan sesuatu yang haq, bahkan sebaliknya, jika ada orang yang mempercayainya maka ia pasti dianggap kafir, bukan orang yang mendustakannya karena dakwaannya tidak berdasar dalil.

Kita bersaksi kepada Allah, bahwasanya dakwaan itu adalah bohong belaka, pendusta itu hendak mensyariatkan kepada manusia apa apa yang tidak di izinkan Allah, dan sengaja memasukkan sesuatu hal baru dalam agama mereka apa apa yang tidak ada didalamnya, sedangkan Allah telah melengkapi dan mencukupkan agama umat ini, sejak empat belas abad yang silam, yaitu sebelum datangnya pendusta ini.

Maka berwaspadalah, wahai para sidang pembaca dan kawan-kawan seagama, janganlah percaya terhadap dakwaan-dakwaan dusta seperti ini, jauhilah penyebarannya di kalangan anda sekalian, karena yang haq selalu disinari oleh cahaya yang tidak kabur, carilah kebenaran disertai dalilnya, bertanyalah kepada para Ulama jika kamu mendapatkan kesulitan, dan janganlah tertipu oleh sumpah sumpah bohong pendusta, karena iblis telah bersumpah kepada kedua orang tua kita yaitu Adam dan Hawa, bahwasanya ia sebagai penasehat bagi keduanya, padahal ia tak lain adalah gembong penghianat dan pendusta ulung, sebagaimana yang diceritakan Allah dalam Al Qur’an :

“Dan dia (syetan) bersumpah kepada keduanya (Adam dan Hawa), sesungguhnya saya adalah termasuk orang orang yang memberi nasehat kepadmu sekalian ” (QS. Al A’raf, 21).

Maka dari itu, anda sekalian harus selalu waspada terhadap pendusta ini dan para pengikutnya, sebab banyak diantara mereka yang mempunyai sumpah bohong, mengingkari janji, dan menghiasi perkataan-perkataannya untuk membujuk dan menyesatkan.

Semoga Allah tetap memelihara kami, anda sekalian dan kaum muslimin semua dari segala kejahatan syetan, fitnah orang-orang yang menyesatkan, penyelewengan orang orang yang menyimpang, dan tipu daya musuh musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka hendak membaurkan agama dan memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka dan mengkaburkan agamaNya bagi umat manusia, tetapi Allah pasti menyempurnakan cahaya-Nya serta menolong agama-Nya, walaupun musuh musuh-Nya baik dari kelompok syetan dan pengikutnya maupun orang orang kafir dan atheis itu tidak rela.

Adapun hal hal yang telah disebutkan pendusta ini tentang timbulnya kemungkaran-kemungkaran adalah realitas, dan Al Qur’an dan hadits pun telah memperingatkan kita sejauh mungkin, pada keduanya (Al Qur’an dan Hadits) terdapat hidayah dan kecukupan.

Mari kita memohon kepada Allah, agar berkenan memperbaiki keadaan kaum muslimin dan memberi karunia kepada mereka untuk tetap mengikuti yang haq dan tetap konsisten dalam menjalankannya, serta mau bertaubat kepada-Nya dan meminta ampunan-Nya dari segala macam dosa, karena sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat, Pemurah dan berkuasa atas segala galanya.

Adapun yang telah disebutkan tentang tanda-tanda hari kiamat, maka hal itu sudah dijelaskan oleh hadits-hadits shahih, selain juga Al Qur’an telah menyinggung sebagian saja, barang siapa yang ingin mengetahuinya ia dapat mendapatkannya pada bab-bab tertentu dalam buku buku hadits serta karangan karangan para ahli ilmu dan iman.

Akhirnya, sudah cukup jelas bagi kita bahwa kebohongan pendusta itu tidak diragukan lagi, karena ia telah mengkaburkan dan mencampur adukan antara yang haq dan yang batil, cukup Allahlah sebagai penolong kita, Dia sebaik baik pelindung, tak ada kekuasaan dan kekuatan apapun kecuali di tangan Allah.

Wallahu A’lam.

Dikutip dari Tulisan Syaikh Abdullah Bin Abdul Aziz Bin Baz, Mufti Saudi Arabia. Penerbit Departemen Agama Saudi Arabia. Edisi Indonesia “Waspada terhadap Bid’ah”.

Beritahu Teman Anda!


Jadi, tolong jangan mudah percaya dengan informasi yang kita terima, selidiki terlebih dahulu kebenarannya. Jangan asal mem-forward email. Jangan ikut2an membodoh2i orang.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Monday, June 04, 2007

Ada- ada saja..... (bag.3)

Habis baca2 di internet. Nyampe lagi ke forum sesat ini. Eh,nemu postingan salah seorang yang katanya atheis. Setelah dibaca sampai habis,jadi ada muncul perasaan kagum. Semoga saja dia mendapat hidayah dari Allah Subhana wa ta'ala. Amin... Berikut kutipannya :



Kenalin gw Rezha.. Jujur aja gw sbnrnya atheis.. Berhubung gw sekolah diluar, gw gak terlalu pusing dgn agama..

Tapi sebenernya walopun gw atheis, gw masih terus mencari dan mencari tentang agama yg benar, karena gw berpikir kita gak mungkin ada di dunia kalo gak ada tujuannya.. Betul?

Gw perhatiin ada siang dan malam, panjang-pendek, pokoknya semua hal tuh memiliki sesuatu yg berlawanan.. Termasuk BAIK & BURUK! Yg terakhir ini yg bikin gw tertarik sama yg namanya agama..

Gw berpikir pasti orang itu menjadi baik karena mengacu pada sesuatu yg gw tarik kesimpulannya adalah AGAMA! Karena gw ngeliat kalo orang yg benar2 religius, kemungkinan besar pasti orang baik.. Sedangkan kalo orang yg tidak baik pasti jauh dari agama..

Gw berpikir agama ini adalah sebuah acuan manusia untuk ngejalanin hidupnya.. Betul?
Nah, gw ngeliat dua agama terbesar di dunia yaitu Kristen dan Islam. Gw bnr2 tertarik ama ini agama.

Bbrp minggu yg lalu gw ada diskusi sama dosen gw. Dia adalah penganut Kristen, tp beliau sendiri gak percaya dgn Bible. Karena dia nemuin ayat tentang pelarangan Babi bagi umat Kristiani di Bible terbitan 1960s. Tapi setelah dia beli Bible yg baru (terbitan 1970s), kata BABI telah diganti dengan BABI HUTAN. Kedua ayat ini dpt ditemuin di Imamat (11:7). Sehingga dapat diartikan kalo setelah Bible yg baru itu diproduksi, umat Kristiani tidak boleh mengkonsumsi babi hutan tapi boleh memakan babi ternak (mungkin yg warnanya pink itu kali yaa..), dan gw emg gak doyan babi dan gak pernah nyoba. Skrg yg menjadi pertanyaan gw, kenapa sampai skrg mereka tetap mengkonsumsi babi, padahal sudah dinyatakan terlarang untuk mereka? Dan yg lucunya lg, menurut pengelihatan gw sejauh ini Kristen adalah agama yg terbesar, tapi kenapa Bible yg seharusnya menjadi acuan seluruh umat Kristiani di dunia ini dapat berubah ayatnya?

Gw bingung bgt nih dgn ayat yg ini. Makanya gw putuskan untuk cari tahu jg ttg Alquran. Sepanjang pencarian gw, memang sih ada percobaan dari oknum2 yg gak bertanggung jawab untuk mengganti ayat2 Alquran, tapi semuanya gagal. Betul gak? Ini menurut research gw sih.

Gw menganggap sebuah agama adalah suatu acuan bagi umatnya dalam segala hal, baik kehidupan, keluarga, pernikahan, kehidupan sosial, masalah dagang, aturan2 dan norma2 lainya. Gw emg blm baca Bible seluruhnya, tapi gw udah baca Alquran hampir seluruhnya.

Penilaian gw apabila Alquran itu adalah sebuah karangan manusia, itu bakal jadi best seller mungkin selamanya kali. Karena gw nemuin gimana caranya hidup yg baik & benar, trus yg paling menarik lagi tentang harta warisan yg sangat detail. Karena sejauh pengalaman gw, harta warisan tuh yg bisa bikin kakak-beradek bunuh2an. Tapi di dalam Islam, semua udah ditetapkan. I was amazed on that section.

Gw pertama kali baca Bible tuh pas gw diskusi dgn dosen gw itu. Bukannya gw menilai minus untuk Bible, tapi gw agak kehilangan kepercayaan Bible karena ada ayat yg berubah-ubah tadi. Walopun gw jg nemuin tentang ajaran2 kebaikan didalamnya.

Setelah baca postingan lo, gw langsung bnr2 tertarik dgn masalah agama. Dan semua postingan lo dgn Alquran itu emg gw udah baca, yg masalah nikah dan tata bahasanya jg sopan bgt ya? Kyk baca puisi gitu. Gw jg udah baca tentang orang2 yg mencoba membuat ayat2 seperti Alquran, tapi gagal. Kenapa ya kira2? Disatu sisi gw udah nemuin jawaban itu sendiri di dalem Alquran, yg katanya : Allah akan menjaga kemurnian Alquran. Hehe kalo gw gak salah sih, tolong koreksi kalo salah..

Pas gw baca postingan lo ttg kalimat2 di dlm Bible, gw bnr2 kaget. Bener ya itu semua?? Gw akan baca sendiri nanti. Tapi kalo emg itu bnr (utk skrg, sblm gw baca), gw bnr2 heran, kok sebuah kitab suci, yg harusnya bnr2 suci malah mengandung unsur2 R18 gitu? Tapi gw gak mau ngejudge dulu deh, gw mau buktikan sendiri.

Oiya, dulu gw pernah baca di artikel mana gitu. Tentang percakapan seorang Muslim dgn Pendeta Kristen di Syria tahun 2001:

Muslim: "Knp di dlm Bible terdapat byk pertentangan, byk perubahan dan pergantian kata2?".
Pendeta: "Ya memang kami sadari di dalam Bible itu byk terdapat kesalahan, tapi dalam edisi yg terbaru nanti, semua kesalahan tersebut akan kami revisi".

Kyknya percakapannya gitu deh, yg sejauh gw inget.
Waduh..waduh..waduh.. Kok ayat2 suci bisa direvisi oleh seorang manusia? Gw bnr2 diselimuti dgn berjuta pertanyaan nihh....

Lanjut lagi percakapannya:

Muslim: "Bagaimana dgn nasib umat Kristiani yg telah meninggal, dan dulu mereka beriman kepada ayat2 yg akan direvisi nanti?"
Pendeta: "Ya itu urusan mereka dgn Tuhan, kami tidak tahu".

Walah..walah.. Gw jd tambah bingung nih skrg.. Yah pokoknya gw masih akan terus mencari dan mencari deh..

Gw ngeliat skrg byk aksi terorisme yg dituduhkan kepada org Islam. Tapi ada study yg membuktikan bahwa setelah kejadian 11 September, di Boston populasi Islam yg meningkat gitu. Karena org2 dunia barat kan orang yg senang meresearch sesuatu. Mereka ramai2 beli Alquran. Mereka buka forum, dan mereka nemuin kalo Islam sama sekali bukan agama kekerasan. Jadi gw nilai, bukan agamanya yg salah, tapi individualnya lah yg salah mengaplikasikan dalam kehidupan mereka. Tapi mungkin gw masih terlalu pemula dalam hal ini.

Gw baca di artikel majalah universitas gw ttg tanggapan orang Kristen ttg Bible itu sendiri:
Prof. Alvar Ellegard dalam bukunya Jesus 100 Years Before Christ (1999) mengatakan, "Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan cerita tentang Yesus yang dikemas sesuai dengan ajaran yang telah ditetapkan Gereja mereka, yang dipungut dari berbagai sumber yang cocok dengan keinginan mereka, baik dari sumber sejarah, cerita dongeng, maupun khayalan."

Disini gw menemukan sesuatu yg menarik. Gw sampai skrg masih mencari alasan kenapa orang ini bisa mengeluarkan pernyataan seperti ini.

Ok segini dulu, gw masih harus byk belajar. Karena agama ini adalah masalah keyakinan yg lebih kuat daripada -isme.

Makasih. Smile



En, ges wat?Pernyataan dia ini seperti biasa dikomentari dengan "seenak udel" oleh pengurus forum.....Yah....namanya juga orang sesat yang menyesatkan...

Ada- ada saja..... (bag.2)

Sebelumnya aku sudah pernah menulis tentang sebuah situs/forum yang bertujuan untuk memurtadkan umat Islam. Salah satu topik yang dibahas di sana berkaitan dengan kisah Rasulullah yang menikahi Aisyah. Pada topik tersebut orang2 yang sudah tertutup mata hatinya itu keliatan senang sekali menjelek2an Rasulullah.

Nah, dari kegiatan blogwalking yang aku lakukan ketika sedang di depan laptop,aku menemukan bantahan atas isi topik tersebut. Entahlah apa pada forum sesat ini sudah ada yang menulis atau belum (aku malas membacanya karena tiada guna), dan kalau pun misalnya ada pasti sudah dihina/dicaci/dibantah habis2an oleh para kafir/murtadin forum itu. Karena dari yang aku pelajari bagaimana benar pun jawaban yang diberikan mereka selalu membantahnya.

Berikut kutipan pembahasan yang aku temukan :

Mempertanyakan: Rasulullaah Menikahi Aisyah Umur 6 Tahun..?

Artikel berikut saya temukan di forum myquran.org sekitar 3 tahun yang lalu. Baru-baru ini saya teringat kembali mengenai artikel ini ketika saya mengikuti kajian Fiqh Sunnah atau khutbah Jum’at yang mengulas masalah pernikahan Rasulullah.

Mungkin ini adalah sebuah kontroversi, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita bahwa hanya Qur’an-lah kitab yang benar dan bahwa kitab hadits se-shahih apapun masih masih terdapat kontradiksi dan layak untuk ditelaah ulang. Sedih rasanya ketika seorang lebih mengedepankan “kitab” hadits daripada Al-Qur’an seolah-olah “kitab lain” itu selalu benar…

=================================================

Seorang teman kristen suatu kali bertanya ke saya, ”Akankah anda menikahkan saudara perempuanmu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua berumur 50 tahun?” Saya terdiam. Dia melanjutkan,” Jika anda tidak akan melakukannya, bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos berumur 7 tahun, Aisyah, dengan Nabi anda?” Saya katakan padanya,” Saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda pada saat ini.” Teman saya tersenyum dan meninggalkan saya dengan guncangan dalam batin saya akan agama saya. Kebanyakan muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu diterima masyarakat pada saat itu. Jika tidak, Orang-orang akan merasa keberatan dengan pernikahan Nabi saw dengan Aisyah.

Bagaimanapun, penjelasan seperti ini akan mudah menipu bagi orang-orang yang naif dalam mempercayainya.Tetapi, saya tidak cukup puas dengan penjelasan seperti. Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya paling patut dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya.

Bagaimanapun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk saya, tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, akan memandang rendah thd orang tua dan suami tua tersebut.

Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur dibawah 18 tahun, dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun 1931, Sidang dalam oraganisasi-oraganisi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di negara Mesir yang mayoritas Muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima.

Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya thd Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang saya dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi saya benar adanya.

Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan beberapa bukti melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.

BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER

Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya, Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru

menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini. Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.

Tehzibu’l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : ” Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq ” (Tehzi’bu’l-tehzi’b, Ibn Hajar Al-`asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orangIraq: ” Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” Tehzi’b u’l-tehzi’b, IbnHajar Al- `asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanu’l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanu’l-ai`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu’l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.

KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingattanggal penting dalam sejarah Islam:

  • pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
  • 610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
  • 613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
  • 615 M: Hijrah ke Abyssinia.
  • 616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
  • 620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
  • 622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
  • 623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

BUKTI #2: MEMINANG

Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-umam wa’l-mamlu’k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M).

Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.

BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-isabah fi tamyizi’l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).

Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d: “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`la’ma’l-nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Kathir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, IbnKathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933).

Menurut Ibn Kathir: “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al- jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.” (Taqribu’l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?

KESIMPULAN: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab karahiyati’l-isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinnama`a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].”

Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Berdasarkan riwayat diatas,

(a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan

(b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud

KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu’l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa’l-sa`atu adha’ wa amarr).

Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karena itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

KESIMPULAN: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab

Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: “Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)”. Ketika Nabi bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.

Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris “virgin”. Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “wanita” (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).

Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah “wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan.” Oleh karena itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.

BUKTI #8. Text Qur’an

Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?

Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan :

Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5)

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)

Dalam hal seorang anak yang ditinggal orang tuanya, Seorang muslim diperintahkan untuk

(a) memberi makan mereka,

(b) memberi pakaian,

(c) mendidik mereka, dan

(d) menguji mereka thd kedewasaan “sampai usia menikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

Disini, ayat Qur’an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.

Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambil tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk empercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan,” berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?

AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.

Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.

BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan

Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan.

Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.

Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7 tahun

(anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.

Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.

KESIMPULAN: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.

SUMMARY:

Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karean adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.

sumber :

The Ancient Myth Exposed

By T.O. Shanavas , di Michigan. © 2001 Minaret

from The Minaret Source: http://www.iiie.net/

sumber artikel: Islamdotnet.com

Baca juga: Islamiyah.wordpress.com