Wednesday, May 09, 2007

SALAFY : Namanya juga manusia....

Beberapa hari ini aku lagi asyik2nya membaca artikel yang berkaitan dengan Salafy.Waktu pertama kali menemukan betapasenangnya, karena mendapatkan ilmu yang lebih lagi mengenai Islam.
Tetapi, setelah membaca beberapa blog oleh orang2 yang mengaku penganut Salafy...aku jadi merasa jengkel...karena tingkah laku atau gaya mereka tidak seperti seharusnya.
Contohnya saja, aku pernah bertanya di salah satu blog mereka,...tapi jawaban dan cara penyampaianya sungguh tidak mengenakkan hati.

Berikut artikel bagus, yang menjelaskan secara gamblang pro dan kontra orang2/oknum salafy ini :


Nasihatku untuk Salafiyunâ dan yang terjebak di dalamnya


by Abu Faqih


Saya telah lama mengenal kelompok Salafy, tepatnya sejak tahun 1993. Kelompok lain sekitar tahun itu juga, atau 94-an, seperti IM, HT, dan Jamaah Tabligh. Pengamatan saya sampai hari ini, ada hal yang tidak berubah pada diri Salafy, yaitu hobi menuduh, memfitnah, mencela, imma dalam bentuk kajian di majelis talim (lalu dikasetkan), bulletin dawah, majalah dan buku-buku, belakangan di internet (saya memiliki arsip-arsipnya) . Semuanya dibungkus dengan istilah dan kedok nasihat dan tahdzir, atas nama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Maka tidak heran selama itu saya mengenal Salafy, selama itu pula saya tidak berminat mengikutinya. Maka tidak aneh, jika para pemuda yang baru ngaji, termakan provokasi oleh satu atau dua makalah Salafy yang berisi propaganda, dan pembunuhan karakter bagi yang lainnya. Setelah itu, tahu-tahunya berkata Saya tinggalkan IM, Dulunya saya IM, sekarang Salafy, (lha promosi .. siapa yang nanya? Becanda kok)
Anak kecil bila melihat mahasiswa memang kagum dengan intelektualitasnya, tetapi profesor melihat mahasiswa, tentu berkata Anda harus banyak belajar. Tidak sedikit dosen-dosen LIPIA yang heran dengan perilaku pemuda salafi. Maka wajar jika saya tidak pernah menganggap Salafy itu dalam ilmunya, hebat kajiannya, pokoknya tob abiss!.kalla tsumma kalla. Anehnya jika diajak diskusi atau dialog ilmiah terbuka, mereka menghindar. Jadi, mereka
menggunakan strategi Hit n Run (pukul dan lari). Sesungguhnya Ahlus Sunnah terkenal dalam hujjahnya, tinggi akhlaknya, sementara Salafy? sangat dalam hujatannya, dan bermasalah dari sisi akhlak. Insya Allah nanti akan saya tunjukkan bukti-buktinya.

Adapun bagi yang lain yang bukan Salafy, kalian jangan gembira dulu, tulisan ini sama sekali tidak diniatkan membela kalian; IM, HT, JT, atau MMI. Ini sekadar mengembalikan duduk masalah agar kaum salafiyun mengoreksi dirinya. Istilah Salafy akan selalu saya beri tanda petik, karena salafi yang benar-benar salafi sangat berbeda, bahkan super jauh dari pemikiran dan perilaku Salafy mereka ini (sama saja baik Salafy pengikut majalah Syariah yang mantan-mantan Lasykar Jihad yang belakangan disebut salafi yamani, atau majalah As Sunnah dan Al Furqan, yang katanya lebih moderat, namun jika membicarakan kejelekan kelompok lain, secara umum mereka sama akhlaknya). Saya tidak membicarakan Syaikh bin Baz, Syaikh Al Albany dan Syaikh Ibnu Utsaimin. Mereka, kaum salafiyun sering mengutip Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syaikh bin Baz, Syaikh al Albany, dan Syaikh Ibnu Utsaimin, semoga Allah merahmati mereka semua, namun tak satu pun akhlak para imam ini diikuti oleh para salafiyun. Salafi sejati tidak akan bertengkar sesama mereka, walau perbedaan pasti ada, tetapi Salafy yang ini? Kita lihat sendiri, imma di Indonesia atau di luar, mereka berpecah dengan perpecahan yang amat mengerikan, saling tabdi, tafsiq, takfir, saling menuduh hizbi, sururi, turatsy,
quthby, dll. Anehnya, mereka menyebut dawah Salafy adalah dawah yang penuh diberkahi. Berkah? Apakah ada keberkahan dibalik perpecahan? Jawablah wahai kaum!

Bagi orang yang berilmu dan mantap keyakinannya terhadap al haq, faham betul makna salafus shalih yang orisinil, akan merasa heran dan geleng-geleng kepala dengan tingkah dan faham Salafy. Namun, kita akui bahwa banyak anak muda yang masih dalam tahap pencarian dan pengembaran ilmiah yang belum jauh, telah terperangkap pemikiran Salafy. Tidak sedikit saudara kita yang pernah menuntut ilmu di Saudi Arabia, kebingungan dengan tingkah Salafy di Indonesia. Seakan ada missing link, siapakah mereka ini?

Terus terang, saya tadinya enggan menulis ini, karena telah banyak yang memberikan tanggapan untuk mereka, tapi ibarat pepatah, anjing menggong-gong kafilah tetap berlalu. Namun fadzakkir fainna dzikra tanfaul muminin. Saya tidak tahu, pembela Salafy yang sering menghujat IM di forum Myquran ini, apakah ahli ilmu atau penuntut ilmu? Atau sekedar iseng? Berlayar masih di tepi laut, tingkah seakan sudah seperti pelayar ulung. Membaca baru satu dua kitab, seakan sudah menjadi al Allamah.

Namun harus diakui, ada pula Salafy yang salafi. Mereka mau mendengar pandangan orang lain, lapang dada terhadap perbedaan, lisannya bersih dari mencela, tawasuth, adab khilafiyahnya juga bagus. Sedangkan yang Salafy sangat berbeda. Jadi, komentar saya tidaklah untuk semua salafi, tetapi untuk Salafy saja, sebab kesalahan sebagian orang â€"lebih tepat disebut oknum- jangan sampai mengeneralisir semuanya. Semoga Allah Jalla wa Ala menjaga lisan saya dari mencela dan berbuat zalim dengan sesama ahlul kiblat.

Amin

Di bawah ini akan saya listing kejanggalan- kejanggalan kaum salafiyun gaya baru tersebut. Beserta komentar saya.

1. Mereka â€"seperti yang sering kita baca dalam tulisan mereka- tidak mau disebut jamaah salafi atau firqah, karena mereka adalah sebuah arus pemikiran yang mengikuti jejak salafus shalih, dan mencoba beramal dengan pemikiran itu, dan tidak pakai pimpinan, pengurus organisasi, dan lain-lain. Sementara yang lain IM, HT, JT, dan MMI, adalah firqah, (juga hizbiyah).
Komentar:
Inilah keputusan mereka terhadap yang lain, siapakah yang berwenang mengeluarkan keputusan itu? Siapa yang telah memberikan mandat kepada mereka? Sesungguhnya, ketika ada manusia yang menarik diri dari kelompok yang lain apalagi menyudutkannya, berarti sama saja ia telah membentuk kelompoknya sendiri alias firqah. Walau ribuan kali dikatakan kami bukan firqah, namun faktanya Salafy telah menjadi firqah (kelompok), disadari atau tidak. Jangan Anda katakan, “tapi, kami inikan firqah najiyah,” (iii … cape deeh) sebab klaim menjadi sia-sia jika tidak sesuai kenyataan.

2. Salafy menyebut yang lain adalah hizbiyah, kelompok yang
fanatik dan memecah belah umat.

Komentar:
Benarkah kelompok lain fanatik buta? Saya melihat langsung para masyaikh IM dan MMI baik tulisan dan lisan, kerap menggunakan fatwa- fatwa Syaikh bin Baz, Syaikh al Albany, dan lainnya. Bahkan mereka tidak membatasi para pemudanya untuk membaca buku-buku ulama salafi,
baik fikih atau nasihat-nasihatnya. Bahkan kawan-kawan saya, baik yang IM atau MMI, ikut juga kajiannya Salafy. Tetapi … jangan harap kita menemukan orang Salafy mau membacabuku-buku Al Banna, Al Qaradhawy, Sayyid Quthb, sekali pun ada biasanya untuk dicari kelemahannya. Karena mereka dilarang oleh masyaikhnya membaca karya ahli bidah. Maka, siapa yang fanatik sebenarnya? Jika Anda katakan, “Merekakan sesat dan kena tahdzir.” Benarkah? Apakah ada orang sesat yang mendapat pujian dan penghargaan para ulama dunia? Syaikh Mahmud Syaltut, Syaikh Muhibbudin al Khathib, Syaikh Abu Zahrah, Syaikh Amin Husaini, Syaikh Abdurrahman al Jibrin, Syaikh Manna Khalil al Qaththan, Syaikh Ali al Khafif, Syaikh al Maududi, bahkan Syaikh Rasyid Ridha, dan banyak lainnya, mereka memberikan kesaksian positif terhadap Al Banna dan Sayyid Quthb. Kesaksian mereka lebih layak didengar karena mereka hidup sezaman, atau pernah berinteraksi langsung. Sementara yang
mendiskreditkannya adalah orang yang tidak sezaman, atau belum pernah bertemu langsung, hanya mengutip dari tulisan lalu ditafsiri sendiri, sebagaimana komentar miring Syaikh Rabi bin Hadi (ada seorang murid Syaikh Aidh al Qarny berkata kepada kawan saya, bahwa Syaikh Rabi adalah tukang fitnah, ia adalah orang paling bertanggung jawab terhadap perpecahan antara sesama salafi, dan antara IM dan salafi). Lalu kutipan itu dikutip lagi. Sayangnya, anak-anak yang baru ngaji dijejali oleh tulisan dan pandangan yang mendiskreditkan, tanpa diberi kesempatan untuk mengaji dan mendapat klarifikasi dari yang lain, baik IM atau lainnya. Nah, yang seperti itulah yang biasanya terperangkap dalam salafi.

Adapun Al Qaradhawy, telah banyak secara bergelombang pujian dan penghargaan baginya dari para ulama dunia, termasuk di Saudi sendiri.
Bahkan Syaikh bin Baz memanggilnya Al Ustadz Al Fadhil (harian
Al Muslimun 19 Syaban 1415H/20 Januari 1995) begitu pula Syaikh al
Albany memanggil dia dengan sebutan itu (Lihat Muqaddimah Ghayatul Maram). Ada yang lucu, di buku Mereka Adalah Teroris! Al Qaradhawy di sebut teroris dan Khawarij, dan faksi salafi yamani ini juga membuat
iklan buku Membongkar Kedok Al Qaradhawy beberapa hari di Kompas, saat kedatangannya ke Jakarta pada Januari lalu. Ternyata datangnya Al Qaradhawy merupakan undangan dari presiden SBY! Jadi, SBY ngundang
teroris! Kasihan, rencana mereka gagal. Al Qaradhawy malah dielu- elukan SBY sebagai ulama moderat, bukan radikal. Itulah kalau asal
tuduh, orang tidak akan mudah percaya.

Fakta dilapangan, hubungan antara IM,HT, MMI, JT, DDII sangat harmonis. Mereka beberapa kali melakukan pertemuan, di antaranya di Islamic Center (ex lokalisasi Kramat Tunggak). Perbedaan organisasi dan metode praktis dawah tidak membuat mereka lupa untuk berkoordinasi. Sebenarnya Salafy diundang tetapi tidak datang, dan dalam pertemuan lain selalu tidak datang. Maka, siapa sebenarnya yang maunya berbeda terus? Siapa yang menyulut perpecahan? Jadi, siapa yang hizbiyah sebenarnya? Ada seorang tokoh JT dari Australia pernah berkata, Salafy adalah kelompok yang paling berbahaya, sebab di mana saja mereka berada pasti membuat keributan. Bahkan di Eropa, Jepang, Amerika Serikat, Australia, perbedaan yang ada di Timur Tengah mereka bawa juga ke sana, membuat para mualaf bingung. Wallahu Alam, tetapi untuk kalimat pasti membuat keributan kayaknya benar tuh!

Bukti lain Bahwa Salafy fanatik dengan kelompoknya adalah dalam banyak hal khususnya ibadah, mereka seragam. Anda lihat cara shalat mereka sama, terus terang saya sendiri juga menggunakan Sifat Shalat Nabi-nya Syaikh al Albany, namun sikap mereka seolah tak ada ruang yang untuk berbeda fiqih. Celana pun harus setengah betis, jika belum maka diragukan kesalafiannya. Anda lihat kelompok Islam yang lain, amat toleran dalam masalah khilaf fiqih, karena memang perbedaan fiqih tak mungkin dihindari. Tidak dibenarkan memaksakan kehendak harus sama dengan si fulan dan fulan.karena setiap orang bisa diambil atau ditolak perkataannya kecuali Rasulullah.

3. Salafy dalam berbagai tulisan, baik buku, majalah, dan web, merasa yang lain telah menyerang mereka, seakan Salafy menjadi pihak terzalimi.
Komentar:
Ini sandiwara yang bagus. Data dan fakta yang berbicara. Sejak zaman majalah Salafy awal ada (90-an), saat itu Jafar Umar Thalib â€"saddadallah khuthahu- menjadi pimpinannya, hingga majalah As
Sunnah yang lahir belakangan, sampai masa pecahnya mereka sejak sebelum adanya Lasykar Jihad sampai Lasykar Jihad dibubarkan dan hingga saat ini, berapa banyak tulisan dalam berbagai bentuknya (termasuk ceramah kaset) yang menyerang IM, JT, HT, sangat banyak, bahkan buaaanyak! Contoh: dalam bentuk buku, Dialog Dengan Ikhwani, Hasan al Banna seorang teroris?, Kekeliruan Sayyid Quthb, Membongkar Kedok Al Qaradhawy, Terorisme Dalam Pandangan Islam (isinya menyerang IM dan tokoh-tokohnya, berbeda dengan judul), Al Qaradhawy Dalam Timbangan, Sayyid Quthb Mencela Sahabat?, Fatwa Ulama Tentang Jamaah Tabligh, Hizbut Tahrir Neo Mutazilah, dll. Untuk Majalah sangat banyak, baik tulisan khusus atau yang terintegrasi dengan kajian umum, sampai saya bosen, baik Salafy, As Sunnah, dan Syariah. Contoh, di As Sunnah berjudul Jamaah-Jamaah Menyimpang (tertulis IM, HT, Hamas, dll). Pada Bulletin Al Manhaj ada Sesatkah Jamaah Tabligh?, Penyimpangan Ikhwanul Muslimin, dll. Kenapa mereka tidak menulis tentang kejahatan Israel, Kekejaman AS, Pemurtadan dan Kristenisasi, atau kalau mau menyerang mbo ya ..yang benar-benar sesat seperti LDII, NII, Ahmadiyah, Isa Bugis, Inkar Sunah.

Sementara yang mengkaunter mereka baru ada tahun 2003an, sejak lahirnya buku Al Ikhwan Al Muslimin Anugerah Allah yang Terzalimi, Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak, dan Siapa Teroris Siapa Khawarij, dan beberapa tulisan ringan.(bahasanya pun santun, berbeda dengan tulisan kelompok Salafy). Semua itu dibuat sebagai reaksi bukan yang mengawali, sebagai air dari api yang dikobarkan oleh salafi..
Apakah Salafy mau menyadari dan mengakui ini? Saya minta kepada
para salafiyun untuk menunjukkan satu saja buku dari tokoh- tokoh IM (seperti Al Qaradhawy, Fathi Yakan, Sayyid Quthb dan adiknya, Abdullah Nashih Ulwan, Abdul Halim Abu Syuqqah, dll) yang menghujat Salafy, kalau ada saya minta ya!

4. Dalam berbagai pernyataan terlihat sekali, Salafy merasa paling salafi, ahlus sunnah, firqah najiyah, thaifah manshurah, paling benar hujjahnya, paling pintar ulamanya, pokoknya top abizz! Yang lain laa yafqah syaian (gak ngerti apa-apa),_sementara yang berbeda dengan mereka dianggap ahlul bidah, ruwaibidhah, jahil, dll. Pokoknya laa Yabqa wahid (tak tersisa satu pun), pernah mengalami serangan salafi.

Komentar:
Laa Tuzakkuu anfusakum, wahuwa alamu bimanittaqa (jangan kalian merasa suci, dan Dia mengetahui siapa yang bertaqwa). Naudzu billah!
Orang baik tidak akan merasa baik, sebab jika ada orang baik merasa
sudah baik, berarti dia sombong. Orang ikhlas ketika merasa ikhlas
berarti dia belum ikhlas. Saya telah membaca beberapa karya tokoh
Salafy Indonesia, nuansa merasa paling pintar sangat terasa,
seperti Al Masaail dan Risalah Bidah (saya akui kedua buku itu bagus, saya pun banyak mengambil manfaat darinya, tetapi ada alumni
LIPIA yang berkata buku Risalah Bidah itu la yanfa- tidak bermanfaat) penulisnya banyak berkata, Saya berkata, Saya
katakan, kalau penulisnya adalah ulama mungkin tidak apa-apa, tapi
siapa Anda? Padahal Salafy lainnya, yakni Umar As Sewed telah
mentahdzir Anda, dan mencela dengan gelar-gelar yang menyakitkan.
Itu urusan antuma berdua deh. Adalagi, pemilik blog Abusalma.Wordpress.com, yakni Andi Bangkit yang membuat buku Menyingkap Kerancuan dan Syubhat Ikhwanul Muslimin, sebagai buku bantahan Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah Yang Terzalimi.
Andi Bangkit ini lebih parah lagi, lebih banyak ia menggunakan Saya berkata, Saya katakan di banding ustadznya itu, belum lagi bantahannya yang kekanak-kanakan dan jauh dari substansi masalah. Saya sudah baca bukunya, ternyata banyak catatan saya atas buku itu. Mulai dari pemakaian bahasa yang over kasar seperti bodoh, tidak mengerti agama, jahil, kufur, khawrij, dll, atau salah faham yang amat akut, pembahasan yang ngelantur, berlagak tahu di banyak hal ternyata keliru, banyak menafsiri ucapan orang dengan pikiran sendiri agar cocok dengan tuduhannya, satu lagi nampaknya ia belum mencium aroma khilafiyah fiqih. Kalau ada waktu, insya Allah, akan saya bahas buku itu. Sungguh Imam Ibnul Qayyim mencela pemakaian Aku berkata, Menurut pendapatku, karena kesan sombong sangat terasa. Saya hanya berharap mudah-mudahan kita semua bisa menjadi Ahlus Sunnah yang sebenarnya, thaifah manshurah, dan firqah najiyah, dan Allah Tabaraka wa Taala
membimbing kita ke arah sana.

Perilaku Salafy telah membuat garis hitam putih, bahwa kebenaran hanya ada pada Anda sedang yang lainnya jika berbeda adalah salah dan sesat. Dunia ini seakan hanya ada dua manusia, Salafy dan non salafi (ahli bidah). Ini mengingatkan saya kepada ayat Ana khairu minhu (Aku lebih baik darinya), ucapan Iblis Lanatullah Alaih. Hal biasa dalam buku atau tulisan kelompok Salafy .
penulisnya mengatakan Kebenaran telah disampaikan, atau Iqamatul Hujjah (menegakkan Hujjah), Ulama-ulama sunnah sudah menegaskan, seakan hujjah hak Salafy saja yang menggunakan dan layak menafsirinya. Seakan label ulama cuma untuk masyaikhnya saja. Pokoknya yang beda tafsiran pasti salah. Sungguh, penentu surga atau neraka seseorang adalah Allah Taala, bukan Salafy. Sadar gak ya?

5. Terbiasa menggunakan label buruk, berkata kasar, menuduh, dan
fitnah, kepada pihak lain, bahkan ulama.

Komentar:
Mencaci maki seorang muslim adalah fasik dan membunuhnya adalah kufur (HR. Bukhari dan Muslim). Saya menegaskan, ini bukanlah perilaku mereka semua, melainkan bebarapa saja, walau di banyak sisi mereka sama saja, karena taqlidul ama (taqlid buta).

Yusuf al Qaradhawy â€"yang menjadi ketua Ikatan Ulama Internasional- diplesetkan menjadi Yusuf al Quradhi (nisbat pada Yahudi Bani Quraidhah), Aduwullah (musuh Allah), Ibnul Yahud (Anak Yahudi), Al Qaradha (penggunting) , ini pada tahun 90-an. Ikhwanul Muslimin menjadi Ikhwanul Muflisin (Persaudaraan orang-orang bangkrut), Abu Bakar Baanjir (plesetan dari nama Ust. Abu Bakar Baasyir), Jalaluddin Rahmat menjadi Dajjaluddin Rahmat, atau Dhalaluddin Rahmat (ini pada tahun 90-an), ya dia Syiah, alangkah baiknya dikatakan semoga Allah memberinya hidayah, semoga Allah meluruskan jalannya, dibanding memaki-maki.

Menuduh Quburiyun kepada IM dan JT, saya telah membaca dan berinteraksi dengan orang IM, ternyata mereka sangat anti dengan hal itu. Bahkan jika orang-orang nyekar ke kubur qabla dan bada ramadhan mereka mengingkari kebiasaan itu. Bahkan kebiasaan di masyarakat seperti nujuh bulanan, nishfu syaban, tahlilan, membaca rawi dan barzanji, mereka juga mengingkarinya, hanya saja mereka tidak mau konfrontatif. Bahkan ketika musim Muludan para penggemar Maulid sering menghembuskan Hat-hati terhadap kelompok GAM (Gerakan Anti Maulid), maksudnya PKS. Ini langsung saya dengar di daerah saya dari ceramah seorang habib. Perlu Anda tahu, PKS juga disebut Wahabi oleh NU dan kalangan alawiyin.

IM mewajibkan membaca dan menghafal Al Matsurat, ini dusta, dusta, dan dusta. Jika yang dimaksud wajib menghafal adalah sebagaimana guru mewajibkan hafalan surat-surat pendek kepada muridnya di TPA atau sekolah, jelas itu hal yang wajar. Adapun katanya IM melazimkan dalam setiap pertemuan di baca Al Matsurat, jelas dusta. Demikian saya ketahui dari mereka.

IM dan lainnya, tidak perhatian dengan masalah aqidah. Ini juga dusta. Banyak buku yang ditulis tokohnya tentang aqidah, bahkan ketika awal mereka talim, yang dibahas adalah makna syahadat, macam-macam tauhid, al wala wal bara, tentang marifatullah, Rasul dan Islam. Masih sangat banyak fitnah lainnya.

6. Salafy sering mencela orang yang berbeda fiqih dengan mereka.
Komentar:
Banyak contohnya seperti nasyid, IM diserang habis-habisan. Padahal masalah nasyid adalah benar-benar masalah perbedaan pendapat ulama. Masa gak tau sih? Kalau benar-benar tidak tahu berarti Anda jangan bicara fiqih deh, karena kata para ulama Orang yang tidak tahu perselisihan pendapat fikih para fuqaha, berarti dia belum mencium aroma fiqh. (Lha, kalo aromanya aja belum tau apa lagi isinya?) kalau Anda sudah tahu bahwa nasyid itu memang perbedaan pendapat, kenapa sulit sekali untuk berjiwa besar menerima perbedaan?

Yang mengharamkan â€"itupun tidak mutlak- adalah Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Syaikh bin Baz, Syaikh al Albany, Syaikh Shalih Fauzan, dll. Yang membolehkan seperti Ibnu Hazm, Ibnu Nahwi, Ibnu Thahir, Al Ghazaly, Ahmad Syurbashi, Ali ath Thanthawy, Mutawalli Asy Syarawy, Al Qaradhawy, Muh. Al Ghazaly, dll.

Memakai celana di bawah mata kaki (isbal), juga khilafiyah. Yang mengharamkan kita tahu-lah siapa orangnya. Tapi, harusnya mereka juga
memperhatikan bahwa ada juga yang tidak mengharamkan, seperti Imam Asy SyafiI memakruhkan (kecuali jika sombong maka haram), Ibnu Abdil Bar menegaskan masalah isbal dan pakaian adalah bagian dari adat disebuah daerah (tentu selama tidak buka aurat lho), juga Ibnu Hajar, haram jika sombong, begitu pula saudara-saudara kita di PERSIS. Lalu, gimana kalo sudah setengah betis tapi sombong juga?
Karena merasa sudah paling menjaga sunah. Percumakan? Hayooo … siapa tuh .. Semoga Allah Taala memberikan pahala bagi Anda yang tidak isbal. Amin.

Juga masalah Al Matsurat, yang katanya beberapa haditsnya dhaif. Padahal banyak kitab kumpulan doa pasti ada yang dhaif sepeti Kalimatut thayyibah-nya Ibnu Taimiyah, atau Al Adzkarnya An Nawawi. Lalu kenapa mereka berdua gak di cela? Lagi pula berdoa juga gak apa-apapakai redaksi perkataan sendiri. Apakah ada haditsnya doa berbunyi Ya Allah, mudahkanlah urusan anakku yang hendak SPMB. Tapi apakah salah doa ini? Ya tidak, yang salah kalau itu dianggap dari Nabi. Jangan lupa, banyak ulama yang membolehkan menggunakan hadits lemah selama untuk fadhailul amal, termasuk doa. Seperti Imam Abdurrahman al Mahdi, Ahmad, Abu Zakaria al Anbari, Sufyan ats Tsauri, Tirmidzi, Ibnu Rajab al Hambali, Ibnu Maiin, Sufyan bin ;Uyainah, Ibnu Hajar, An Nawawi, Daqiq al Id, Izzuddin bin Abdussalam, dll.mereka membolehkan menggunakan hadits dhaif untuk fadhailul amal, tentu dengan syarat-syaratnya. Adapun yang melarang adalah Imam Bukhari, Ibnu Hazm, Ibnul Araby, Abu Syamah, Syaikh Muh. Syakir, Syaikh al Albany, dll. Maka sungguh mengherankan
Salafy yang tidak henti-hentinya mengkritik Al Matsurat, maka wajar ada Ustadz dari IM begitu pulang dari Saudi Arabia mengatakan bahwa mereka yang mengkritik mungkin gak ngerti fiqih atau mungkin memang mengikuti hawa nafsu kebencian yang luar biasa kepada IM. Sehingga asal bicara, tanpa mau membaca kitab ulama secara utuh. Pokoknya kalau dari IM, ya salah. Titik. Ini namanya Ainus Sukhti (mata kebencian)...

Atau khilaf fiqih kontemporer, seperti dakwah melalui parlemen dan partai, para ulama kontemporer berbeda pandangan. (anehnya, Salafy membidahkan partai karena bukan sarana dakwah Rasulullah, lha Anda sendiri mendirikan yayasan dakwah, emangnya nabi pernah berdakwah pakai yayasan atau forum komunikasi Ahlus Sunnah wal jamaah? Bidahin juga donk? Kalau Anda bilang berpartai akan bikin pecah umat, akhee .. sebelum ada partai juga, umat udah pecah gara-gara beda madzhab fiqih, perbedaan syafiiyah dan hanafiyah sampe perang fisik di beberapa tempat. Harusnya Anda juga melarang madzhab donk karena juga bikin pecah, bahkan Anda sendiri juga berpecah,kan sesama salafi? Berarti, keberadaan Anda yang bikin pecah, seharusnya menjadi alasan agar kelompok Anda ditiadakan. Tapi kita kan kagak tega ama ente ,kalau perlu bubarkan kesebelasan sepak bola karena mereka juga sering
bikin perpecahan sektarian dan suku). Saya hargai pendapat Anda, toh
kalangan IM ada juga yang melarang dakwah parlemen dan partai seperti Sayyid Quthb dan adiknya, juga Fathi yakan. Tetapi apakah anda mau hargai pendapat IM? Berat … berat … )

Syaikh Rasyid Ridha, Syaikh Abu Zahrah, Syaikh Ali al Khafif, Syeikh Aidh al Qarny, bahkan Syaikh bin Bazz membolehkan dakwah parlemen, sebagaimana dalam kitab Al Fikr AsSiyasy al Muashir inda Al Ikhwan Al Muslimun. Maktabah al Manar al Islamiyah. Juga Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh Umar Sulaiman al Asyqar, Syaikh Al Maududi,Syaikh Nashir Umar, Syaikh Salman al Audah, Syaikh Safar al Hawali, Syaikh Abdurrahman As Sadi, dll, sebagaimana dalam buku Pemilu dan Parpol Dalam Perspektif Syariah Karya Abdul Karim Zaidan, Abdul Majid Az Zindany, dan Muhammad Yusuf Harbah. (kira-kira salafiyun mau terima gak pendapat ulama-ulama ini ..?)

Di atas contoh saja, masih banyak lagi ketidakmampuan Salafy
untuk dewasa menghadapi perbedaan fiqih. Inga â€"inga … para ulama
ushul berkata Al Ijtihad Laa yanqudhu bil Ijtihad (Ijtihad tidak bisa
mementahkan ijtihad yang lain) karena sama-sama ijtihad koq, bisa benar bisa salah. Tidak boleh merasa paling benar. Kaidah lain, Laa inkara fi masail ijtihadiyah (tidak boleh saling mengingkari dalam masalah yang masih ijtihadi). Perselisihan fiqih adalah ruang untuk toleran, bukan ruang nahi munkar. Adapun keharaman yang disepakati seperti mabuk, judi, korup, zina, adalah ruang untuk nahi munkar. Fahimtum ..? seharusnya itu agenda kita ..

7. Menuduh yang lain adalah Khawarij terhadap IM, HT, MMI.

Komentar:
Ini namanya menepuk air di dulang terpercik muka sendiri, atau maling teriak maling. Emangnya khawarij itu apa sih? Ciri khawarij itu, sebagaimana yang kita ambil pelajaran dari perilaku Dzul Khuwaisirah (Muttafaq Alaih) dan juga sejarah lainnya tentang mereka, adalah lancang terhadap Rasulullah, keras sesama ahli kiblat, sementara banci terhadap orang kafir. Saat ini Rasulullah tidak ada, berarti pewarisnya yakni para ulama. Nah, siapakah yang hobinya mencaci maki para ulama? Ayoo jujur …, terus siapa yang keras terhadap sesama muslim, wah jelas … sejelas matahari di siang hari, siapa yang hobi menyerang sana-sini sampai akhirnya sesama teman sendiri?, siapa yang justru bermesraan dengan Amerika Serikat bahkan meminta pertolongan mereka untuk menyerang Iraq? Kita juga benci karena Allah kepada Sadam, tapi apakah dibenarkan mengorbankan Rakyat Iraq melalui tangan kotor AS? Jadi, sopo sing khawarij? (maka wajar Ust. Halawi Makmun, LC, MA. Meminta agar mereka jangan lagi dipanggil salafi, tetapi murjii (murjiah) atau khariji (khawarij). Ust. satu ini keras tapi lucu, dengan keras ia menyebut Salafy sesat, bodoh, khawarij, murjiah, bahkan ada syiahnya, bahkan untuk Luqman Baabduh, lantaran pendapatnya dalam buku Mereka Adalah Teroris! yang membolehkan meminta pertolongan AS untuk menyerang Irak, Ust. Halawi mengatakanitu perbuatan kafir dan seharusnya langsung tebas, gak usah nunggu keputusan mahkamah. Saya juga tidak sreg dengan bahasa dari Ust. Halawi ini. Tapi, tidak ada asap tanpa api, tidak ada reaksi tanpa aksi yang memulai.)

Dalam ciri lainnya, khawarij itu memberontak kepada penguasa yang adil yang menggunakan syariat Islam yaitu Ali. Apakah ada orang IM, HT, MMI, memberontak kepada pemerintah yang adil? Tidak, justru mereka akan siap menjadi prajuritnya. Ingat kalau pun ada IM, HT, MMI, memberontak kepada penguasa yang zalim, maka itu bukan termasuk khawarij. Ibnu Khaldun mengatakan menurunkan kekuasaan penguasa yang zalim bukanlah termasuk bughat, bahkan Ibnu hazm membenarkan mencopot penguasa yang zalim. Banyak ulama yang membenarkannya, seperti Al Ghazaly, Ar razi, dan lain-lain. Dengan syarat penguasa tersebut telah zalim, tidak menggunakan syariat, dll. Adapun menurut Salafy, khawarij hukumnya jika memberontak atau melawan pemerintah yang sah. Lho, kalau sah tapi zalim gimana mas? Wah bisa- bisa Nabi Musa juga khawarij karena melawan Firaun selaku penguasa yang sah saat itu, atau Nabi Ibrahim karena melawan penguasa zalim Namrudz.

O iya, kan PKS jadi bagian dari pemerintah yang sah, nah mana mungkin mereka khawarij lha wong pemerintahnya dia sendiri koq, kan gak mungkin mereka memberontak diri sendiri. Justru bila kita gunakan jalan berfikir orang Salafy, maka sebenarnya Salafy-lah yang layak disebut bughat karena sehari-harinya menjelek-jelekkan PKS (pemerintah) melulu. Ayoo kenakan …? Makanya kalau berpendapat pake dalil, pendapat para ulama, berbagai sudut pandang, otak yang tajam, perenungan mendalam, dan hati yang jernih. Sehingga penuh
pertimbangan dan tidak rapuh. Saya sudah menerjemahkan nasihat ulama
Timur Tengah untuk kaum salafiyun, Insya Allah saya akan tampilkan kalau sikap Anda belum berubah, itu pun jika saya masih tertarik diskusi dengan Anda dan ada waktu luang. (Cape tau …
ngurusin kaya beginian, sayakan juga banyak urusan)

8. Terakhir untuk saudaraku seiman dan seperjuangan, seluruhnya tanpa kecuali … mari kita berjalan bersama, duduk bersama, membicarakan hal-hal yang dibutuhkan umat. Sungguh umat bingung melihat perilaku aktifis Islam seperti ini. Mereka tak ada tempat bertanya dan tak ada yang menolong ketika butuh pertolongan, maka datanglah misionaris yang akan menerkam mereka. Anda tahu, bahwa orang kafir bertepuk tangan karena kita saling bercakaran? Jangan- jangan mereka mengucapkan terima kasih karena PR mereka untuk menghancurkan kita sudah diselasaikan oleh kita sendiri.

Saudaraku fiddin …Ibnu Umar pernah marah kepada pemuda yang bertanya apa hukum membunuh lalat, padahal di negeri pemuda itu Husein cucu nabi dipenggal kepalanya? Artinya, ada masalah besar di depan pemuda itu justru tidak ditanyakan, sementara lalat dibunuh malah ditanya. Wajar Ibnu Umar marah. Itulah fiqih salafus shalih. Imam al Qarrafi menyatakan bahwa ulama itu seperti dokter ia akan menyembuhkan penyakit yang paling membahayakan keselamatan jiwa pasien, sebelum penyakit yang ringan-ringan.

Kondisi aktifis Islam hari ini, seperti seorang gadis yang bersolek di kamarnya, sementara rumahnya kebakaran. Ia bersolek mengurus jerawat, atau make up, padahal nyawanya terancam dan ia mengetahuinya, tentu gadis cerdas akan menelpon pemadam kebakaran, bukan semakin asyik dengan mainannya. Itulah kita, asyik tentang perselisihan ulama masa lalu yang memang mereka juga tidak ada mampu untuk sepakat, tentang maulid nabi (walau kita meyakini itu bidah), atau menggerakan jari telunjuk ketika tasyahud, zakat fithrah pakai uang atau pakai makanan pokok, isbal, padahal â€"sekali lagi- itu masalah lama yang memang tidak bakal selesai sampai hari kiamat. Sementara moncong tank musuh sudah di depan rumah kita, pesawat pengintai mereka bolak-balik masuk ke teritori kita, mereka menyebarkan jasus (intel) di antara umat Islam. (Myquran ada intelnya ga ya?). saya akui masalah perselisihan itu juga harus diperhatikan, tapi ingat tak mungkin ada kata sepakat! Sekuat apapun anda mencoba menjelaskan dalil, sebab para ulama dahulu juga tidak mampu. .Kalau tahu demikian, maka gunakanlah senjata kita baik berupa tulisan, lisan, hujjah, untuk melawan kaum yang benar-benar memusuhi seperti AS, Inggris, Australi, Israel, atau musuh dalam selimut seperti JIL, Ahmadiyah, LDII, Inkar Sunnah, NII, dan sempalan lainnya.

Ada hadits-hadits yang cocok banget buat para pemuda yang suka nyalah-nyalahin orang, mencela ulama, berbangga dengan ilmu padahal
masih belajar, doyan jidal, tidak hormat dengan yang lebih tua. Ini
bukan hanya untuk Salafy tapi untuk yang lain juga. Sebab perilaku Khawarij mungkin saja dilakukan oleh yang lainnya.

Akan datang di akhir zaman, anak-anak muda yang mempunyai impian bodoh, mereka mengucapkan sebaik-baiknya ucapan makhluk, mereka menyimpang dari Islam seperti lepasnya anak panah dari busurnya, iman mereka tidak lebih dari kerongkongan mereka. Maka di mana pun kalian menemui mereka maka perangilah mereka, sesungguhnya memerangi mereka akan mendapat balasan di akhirat kelak. (HR. Bukhari)

Sesungguhnya yang paling Allah benci adalah orang yang sengit dalam berdebat (HR. Bukhari)

Jangan kalian menuntut ilmu untuk berbangga-bangga di depan ulama,
membantah orang bodoh, dan jangan memilih-milih majelis, barang siapa
yang melakukan itu .. neraka, neraka (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Tidaklah tersesat sebuah kaum yang telah mendapat hidayah, kecuali jika mereka larut dalam perdebatan. (HR. Tirmidzi, hasan shahih dan Ibnu Majah)

Seorang mumin itu bukanlah yang suka melaknat (HR. Tirmidzi, hasan)

Bukan golongan umatku yang tidak menghormati orang besar kami, tidak menyayangi anak kecil kami, dan tidak mengetahui hak orang alim kami. (HR. Ahmad dan Thabrani, hasan)

Semoga Allah memaafkan saya, Astaghfirullahal Azim, dan mohon maaf kepada Salafy kalau ada kata-kata ynag memanaskan telinga, sungguh IM, HT, MMI, dan JT, sebelumnya amat sering merasakan itu
(bahkan lebih perih rasanya), yang terlontar dari lisan atau tulisan kelompok salafi. Anda. Namun pada akhirnya menjadi biasa dan kebal.

Hadanallahu wa Iyyakum. Wallahu Alam bish Shawab

2 comments:

Slamet, st said...

Assalamualaikum

Terima kasih mas postingan ini bener2 membuka mata saya, karena dari kemaren otak saya pusing dimana2 orang salafy ribut, tapi terus terang saya setuju niat orang salafy memberantas bidah tapi cara mereka sepertinya memang hanya membuat perpecahan umat, sayang sekali sesuat u yang baik tidak dilakukan dengan cara yang baik apakah merka juga akan seperti LDII maupun Al Qiyadah Al islamiyah yang mengatakan bahwa jika tidak masuk dalam kelompok meraka maka termasuk sesat.

wollohu'alamu bishowab

oh ia maaf mas tulisannya saya copy paste di Blog saya tapi saya cantumkan ko linknya.

Fran Wijaya said...

Wa'alaikumussalam...
Hehehe...baru ngerasain pusingnya ya... Saya dah ilang tuh...udah ga mikirin...Ya jangan terlalu mudah untuk mempercayai sesuatu... Gunakan hati dan akal...Tanyakan langsung jika terdapat keraguan pada Allah... :)